Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

142 Orang Positif DBD di Tasikmalaya, 3 Meninggal Dunia

Kompas.com - 10/03/2020, 15:52 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, terus berupaya mencegah bertambahnya penderita demam berdarah dengue (DBD).

Dinas Kesehatan Tasikmalaya mencatat, jumlah pasien yang positif DBD terus bertambah mencapai 142 orang,

Jumlah tersebut dihitung mulai Januari 2020 hingga hari ini, Selasa (10/3/2020).

Berdasarkan catatan Dinkes, 3 orang di antara 142 pasien tersebut meninggal dunia.

Baca juga: Ada 75 Kasus DBD di Karawang, Satu Orang Meninggal Dunia

Pertambahan jumlah pasien tergolong cepat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Suryaningsih mengatakan, selama dua pekan terakhir, korban DBD bertambah mencapai 36 orang.

Pihaknya pun memprediksi jumlah kasus DBD akan semakin bertambah, terutama jika melihat kondisi cuaca buruk yang masih terjadi di Tasikmalaya.

Terlebih lagi, sebagian besar penambahan korban terjadi di wilayah endemik yang selama ini paling banyak penderita DBD.

"Paling banyak korban berada di dua kecamatan, yaitu Tawang dan Tamansari. Tapi dari jumlah korban itu berasal dari seluruh wilayah Kota Tasikmalaya yang berjumlah 10 kecamatan," kata Suryaningsih kepada wartawan di kantornya, Selasa siang.

Baca juga: Menkes: Kita Sudah Kerja Keras, 13 Pasien DBD di SIkka Meninggal karena Kehendak Tuhan

Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya saat ini terus mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungannya.

Dinas Kesehatan juga masih menyebarkan ikan cupang kepada masyarakat, terutama di wilayah endemik DBD.

"Ikan cupang ini disebar di tiap penampungan air jernih warga. Ikan ini dinilai paling efektif memakan jentik nyamuk, juga bisa bertahan hidup lebih lama tanpa diberi makanan. Jadi airnya tetap jernih dan tak berbau," kata Suryaningsih.

Selain itu, program hidup bersih dan sehat (PHBS) terus digalakkan melalui Puskesmas yang berada di seluruh kecamatan di Kota Tasikmalaya.

Baca juga: DBD di Sikka terus Meningkat, Sampah Jadi Penyebab

Dinkes menilai, selama ini kesadaran kebersihan masyarakat memang masih kurang dan tengah berupaya ditingkatkan oleh berbagai pihak.

"Jadi tanggung jawab ini bukan hanya pemerintah saja, tapi harus juga kesadaran dari masyarakatnya sendiri. Apalagi gejala DBD kasusnya hampir sama dengan kasus corona," kata dia.

Warga siap patungan

Sementara itu, Asep Wawan selaku Ketua RT 13 Kelurahan Cikalang, Kecamatan Tawang, mengaku pihaknya selama ini telah meminta Dinas Kesehatan secepatnya melakukan fogging untuk memberantas nyamuk dewasa.

Selama ini, beberapa langkah dan upaya masyarakat telah dilakukan mulai dari menutup lubang, menguras bak air dan menimbun barang bekas.

"Kami tetap meminta agar Dinkes bisa mengaktifkan kembali lagi pengasapan, supaya masyarakat tidak bertanya-tanya. Jika Dinkes tidak memiliki anggaran, warga juga akan berupaya melakukan urunan. Fogging ini dinilai untuk mengurangi kecemasan dan kekhawatiran atas serangan nyamuk tersebut," kata Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com