TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, terus berupaya mencegah bertambahnya penderita demam berdarah dengue (DBD).
Dinas Kesehatan Tasikmalaya mencatat, jumlah pasien yang positif DBD terus bertambah mencapai 142 orang,
Jumlah tersebut dihitung mulai Januari 2020 hingga hari ini, Selasa (10/3/2020).
Berdasarkan catatan Dinkes, 3 orang di antara 142 pasien tersebut meninggal dunia.
Baca juga: Ada 75 Kasus DBD di Karawang, Satu Orang Meninggal Dunia
Pertambahan jumlah pasien tergolong cepat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Suryaningsih mengatakan, selama dua pekan terakhir, korban DBD bertambah mencapai 36 orang.
Pihaknya pun memprediksi jumlah kasus DBD akan semakin bertambah, terutama jika melihat kondisi cuaca buruk yang masih terjadi di Tasikmalaya.
Terlebih lagi, sebagian besar penambahan korban terjadi di wilayah endemik yang selama ini paling banyak penderita DBD.
"Paling banyak korban berada di dua kecamatan, yaitu Tawang dan Tamansari. Tapi dari jumlah korban itu berasal dari seluruh wilayah Kota Tasikmalaya yang berjumlah 10 kecamatan," kata Suryaningsih kepada wartawan di kantornya, Selasa siang.
Baca juga: Menkes: Kita Sudah Kerja Keras, 13 Pasien DBD di SIkka Meninggal karena Kehendak Tuhan
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya saat ini terus mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungannya.
Dinas Kesehatan juga masih menyebarkan ikan cupang kepada masyarakat, terutama di wilayah endemik DBD.
"Ikan cupang ini disebar di tiap penampungan air jernih warga. Ikan ini dinilai paling efektif memakan jentik nyamuk, juga bisa bertahan hidup lebih lama tanpa diberi makanan. Jadi airnya tetap jernih dan tak berbau," kata Suryaningsih.