Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Sumber Minyak yang Cemari Laut Balikpapan, Polisi Periksa Kapal Tanker Pertamina

Kompas.com - 10/03/2020, 15:19 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Direktorat Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Kalimantan Timur memeriksa tiga kapal tanker milik Pertamina, Senin (9/3/2020).

Ketiga kapal itu tanker merupakan pengangkut minyak hitam Marine Fuel Oil atau MFO, biodiesel dan minyak jenis B30.

"Masing-masing kami ambil 1 liter untuk uji sampel," kata Kasubdit Gakkum Dit Polair Polda Kaltim Kompol Teguh usai meninjau lokasi tumpahan kepada wartawan, Selasa (10/3/2020).

Baca juga: Tumpahan Minyak Cemari Laut Balikpapan, Sumber Sedang Ditelusuri

Metode penelusuran menggunakan finger print atau uji sampel minyak di laboratorium.

Uji ini akan melihat kandungan tumpahan minyak, kemudian dicocokkan dengan minyak-minyak yang ada di kapal tanker tersebut.

"Untuk uji laboratorium Polda koordinasi dengan dengan Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan," jelasnya.

Selain memeriksa sumber tumpahan dari laut, tim Polairud Polda juga menyelidiki di sisi darat yang terkena minyak.

Baca juga: Pertamina Tegaskan Tumpahan Minyak yang Cemari Pantai di Balikpapan Bukan dari Kilangnya

Tim akan menelusuri titik-titik yang diduga jadi sumber tumpahan minyak.

Tim juga memeriksa lebih dari lima orang saksi baik dari masyarakat dan ahli yang berkompeten.

"Kami bentuk dua tim, usut di sisi laut dan darat," kata dia.

Dalam penyelidikan, jika ditemukan ada indikasi pidana maka tahapan akan dinaikan ke tahap penyidikan.

"Untuk sementara kami pakai UU 32/2009 tentang lingkungan hidup," jelasnya.

Sedangkan Tim dari Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan dibantu Polairud Polda Kaltim dan Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan membersihkan tumpahan minyak sejak Minggu (8/3/2020) malam.

Saat ini kondisi laut yang tercemar berangsur membaik atau bersih.

Sebelumnya, Pertamina RU V Pertamina Balikpapan menegaskan tumpahan minyak yang mencemari laut di pesisir Pantai Monpera hingga Benua Patra, Kota Balikpapan bukan dari kilang miliknya.

Pernyataan itu dilontarkan setelah Pertamina RU V juga memantau seluruh kilangnya, termasuk fasilitas jetty dan bak penahan minyak (oil catcher).

"Seluruh lokasi di lingkungan RU V dilaporkan dalam kondisi aman, tidak ditemukan visual dan bau yang mengindikasikan terjadinya tumpahan minyak dari aktivitas kilang RU V," ungkap Region Manager Communication Relation dan CSR Kalimantan, Roberth Marchelino Verieza melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (9/3/2020).

Diketahui, tumpahan minyak mencemari laut Balikpapan yang mencemari pesisir Pantai Monpera hingga Benua Patra atau kilang mandiri sepanjang kurang lebih satu kilometer.

Hasil pembersihan didapat tumpahan minyak berhasil dikumpulkan sekitar 2 meter kubik atau 2.000 liter dan 7 kantong plastik besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com