KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan jumlah warga NTT yang meninggal karena demam berdarah dengue (DBD) mencapai 34 orang.
Angka penderita tertinggi ada di Kabupaten Sikka dengan korban yang meninggal sebanyak 13 orang dan yang dirawat sebanyak 1.145 orang.
Untuk itu Kementerian Kesehatan akan menambah tenaga medis, peralatan kesehatan, dan obat-obatan untuk DBD di Kabupaten Sikka.
Baca juga: Terawan: Masalah di Indonesia Bukan Hanya Corona, Ada yang Lebih Mematikan Yaitu DBD
"Para petugas medis yang kita bawa ke Kabupaten Sikka akan bekerja hingga kasus DBD ini selesai," kata Terawan saat berkunjung ke Kota Kupang, Nusa Tenggaran Timur, Senin (9/3/2020).
Terawan mengatakan kasus kesehatan di Indonesia tak hanya virus Corona, tapi juga DBD yang mengancam nyawa manusia bahwa bisa menyebabkan kematian.
"Ini yang nyata, yang kita lihat paling mengancam jiwa manusia ini yakni DBD ini. Kita bahas dan bicarakan yang paling mengancam saat ini. Bahwa permasalah di Indonesia bukan hanya corona, tapi ada penyakit yang justru lebih mematikan dan lebih berbahaya itu DBD," ujar Terawan.
Baca juga: DBD di Sikka Meningkat, Terawan Bawa 30 Dokter dan 6 Perawat, Tak Pulang Sebelum Warga Sembuh
Mereka tersebar di 20 kabupaten dan kota.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan NTT Erlina R Salmun mengatakan hanya ada satu daerah di NTT yang bebas DBD yakni Kabupaten Sumba Tengah.
Sementara untuk penderita yang tertinggi ada di Kabupaten Sikka.
Baca juga: Korban Terus Bertambah, Menkes Bahas Penanganan DBD di Sikka, NTT
Bahkan Kabupaten Sikka memperpanjang masa KLB DBD sejak Kamis (5/3/2020) hingga 14 hari ke depan.
“Pemerintah memperpanjang masa KLB mulai hari ini sampai 14 hari ke depan. Status KLB ini sudah masuk tahap 4. Kami berharap, kasus DBD di Sikka ini akan segera berakir,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus, Kamis.
Baca juga: Anak Berusia 3 Tahun Jadi Korban ke-12 DBD di Sikka
Saat ini pihaknya masih melaksanakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan membagikan lotion anti nyamuk di seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Sikka.
Pemerintah melalui Dinas Kesehatan juga menyedikan laboratorium khusus untuk warga yang akan cek darah secara gratis.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere | Editor: David Oliver Purba, Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.