Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLB Deman Berdarah Dengue, 1.145 Orang Dirawat, Petugas Medis di Kabupaten Sikka Ditambah

Kompas.com - 10/03/2020, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan jumlah warga NTT yang meninggal karena demam berdarah dengue (DBD) mencapai 34 orang.

Angka penderita tertinggi ada di Kabupaten Sikka dengan korban yang meninggal sebanyak 13 orang dan yang dirawat sebanyak 1.145 orang.

Untuk itu Kementerian Kesehatan akan menambah tenaga medis, peralatan kesehatan, dan obat-obatan untuk DBD di Kabupaten Sikka.

Baca juga: Terawan: Masalah di Indonesia Bukan Hanya Corona, Ada yang Lebih Mematikan Yaitu DBD

"Para petugas medis yang kita bawa ke Kabupaten Sikka akan bekerja hingga kasus DBD ini selesai," kata Terawan saat berkunjung ke Kota Kupang, Nusa Tenggaran Timur, Senin (9/3/2020).

Terawan mengatakan kasus kesehatan di Indonesia tak hanya virus Corona, tapi juga DBD yang mengancam nyawa manusia bahwa bisa menyebabkan kematian.

"Ini yang nyata, yang kita lihat paling mengancam jiwa manusia ini yakni DBD ini. Kita bahas dan bicarakan yang paling mengancam saat ini. Bahwa permasalah di Indonesia bukan hanya corona, tapi ada penyakit yang justru lebih mematikan dan lebih berbahaya itu DBD," ujar Terawan.

Baca juga: DBD di Sikka Meningkat, Terawan Bawa 30 Dokter dan 6 Perawat, Tak Pulang Sebelum Warga Sembuh

Ribuan orang dirawat karena DBD

Ilustrasi rumah sakitWavebreakmedia Ilustrasi rumah sakit
Hingga Minggu (8/3/2020) tercatat sebanyak 2.697 penderita DBD yang dirawat di rumah sakit di NTT.

Mereka tersebar di 20 kabupaten dan kota.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan NTT Erlina R Salmun mengatakan hanya ada satu daerah di NTT yang bebas DBD yakni Kabupaten Sumba Tengah.

Sementara untuk penderita yang tertinggi ada di Kabupaten Sikka.

Baca juga: Korban Terus Bertambah, Menkes Bahas Penanganan DBD di Sikka, NTT

Bahkan Kabupaten Sikka memperpanjang masa KLB DBD sejak Kamis (5/3/2020) hingga 14 hari ke depan.

“Pemerintah memperpanjang masa KLB mulai hari ini sampai 14 hari ke depan. Status KLB ini sudah masuk tahap 4. Kami berharap, kasus DBD di Sikka ini akan segera berakir,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus, Kamis.

Baca juga: Anak Berusia 3 Tahun Jadi Korban ke-12 DBD di Sikka

Saat ini pihaknya masih melaksanakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan membagikan lotion anti nyamuk di seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Sikka.

Pemerintah melalui Dinas Kesehatan juga menyedikan laboratorium khusus untuk warga yang akan cek darah secara gratis.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere | Editor: David Oliver Purba, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com