Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Optimistis Virus Corona Tak Berdampak Signifikan terhadap Ekonomi Jabar

Kompas.com - 09/03/2020, 16:20 WIB
Farida Farhan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil optimistis perekonomian Jabar mampu bertahan di tengah munculnya virus corona.

Sebab, 90 persen ekonomi di Jawa Barat bertumpu pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Insya Allah Jabar survive," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, usai menghadiri Musda Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Barat di Karawang, Jabar, Senin (9/3/2020).

Baca juga: Kepada Menteri KUKM, Ridwan Kamil Lapor Sudah Bikin Kedai Kopi di Australia

Emil mengatakan, pihaknya akan memperkuat ekonomi lokal dengan tidak sepenuhnya mengandalkan ekspor-impor.

Misalnya, pada saat suplai barang atau jasa dari asing tidak ada akibat virus corona, maka pihaknya akan menawarkan produk dari pengusaha lokal.

"Di setiap musibah selalu ada hikmah. Hikmahnya adalah memperkuat swasembada ekonomi," kata Emil.

Baca juga: Pembangunan Ekonomi Kreatif Indonesia Butuh Dukungan dan Kepedulian Pemimpin

Ekonomi global menurun

Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, akibat munculnya virus corona, pertumbuhan ekonomi China turun 1 persen dan Indonesia terkoreksi 0,3 persen.

"Analisa Ibu Sri Mulyani dan Bapenas, memperkirakan pertumbuhan ekonomi China akan turun terkoreksi 2 persen, maka kita (Indonesia) siap-siap dengan 0,6 persen," kata Bahlil dalam acara di Karawang.

Baca juga: Disdik Jabar Segera Cairkan Dana Rp 82,4 Miliar untuk Guru Honorer SLB Non-PNS

Tak hanya Indonesia, menurut Bahlil, penurunan pertumbuhan ekonomi juga terjadi di beberapa negara lain.

Misalnya, India yang pertumbuhan ekonominya menurun 5 persen.

Padahal, Bank Dunia meramalkan pertumbuhan ekonomi global pada 2020 sebesar 3,4 persen sebelum terkoreksi akibat munculnya virus corona.

Kemudian, pertumbuhan negara-negara maju diperkirakan sebesar 1,7 persen dan tidak mengalami perubahan pada 2019-2020.

Selain itu, negara berkembang pertumbuhannya hanya 4,5 persen.

"Ini protret secara makro," kata Bahlil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com