Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Coba Selamatkan 5 Santriwati yang Tenggelam di Galian C, Pengasuh Ponpes Ikut Tewas

Kompas.com - 09/03/2020, 16:15 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Galian C yang berlokasi di Dusun Sobotuwo, Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, menelan korban jiwa, Senin (9/3/2020) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

Enam orang tewas tenggelam di lokasi penambangan tanah dan batu tersebut.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, bekas kerukan ekskavator galian c yang beroperasi selama beberapa tahun ini membentuk cekungan.

Baca juga: 5 Santriwati di Grobogan Tewas Tenggelam di Kubangan Galian C

Cekungan kini nampak menyerupai danau lantaran dipenuhi air hujan.

"Enam orang tewas dan dua orang selamat," kata tokoh masyarakat setempat, Sukarjo (53) saat ditemui di lokasi kejadian.

Berdasarkan data dari Polsek Brati, enam orang tewas merupakan para penghuni Pondok Pesantren Al Lathifiyah yang lokasinya tak jauh dari galian c tersebut.

Para korban tercatat berasal dari Kabupaten Grobogan.

Lima diantaranya adalah para santriwati dan seorang korban lagi merupakan pemilik sekaligus pengasuh Ponpes Al Lathifiyah.

Sesuai keterangan Ponpes Al Lathifiyah, kelima santriwati tersebut yaitu SL (17) warga Temon, Brati,  SS (17) warga Getasrejo, Grobogan, NZ (13) warga Tarub, Tawangharjo, LN (17) warga Brati, IS (13) warga Kuripan, Purwodadi.

Sementara seorang korban yaitu pemilik Ponpes Al Lathifiyah, KH Wahyudi (58).

Adapun dua orang korban selamat yakni NS (16) warga Klambu dan LA (15) warga Klambu.

Baca juga: Perahu Sampan Terbalik di Waduk Jatiluhur, Satu Orang Tenggelam

Menurut Perangkat Desa Kronggen, Fachrul Rozi, sebelum kejadian, para santriwati bersama pengasuh Ponpes Al Lathifiyah, KH Wahyudi tengah bekerja bakti membersihkan lingkungan di sekitar galian C tersebut.

Saat itu beberapa santriwati meminta izin untuk membersihkan tangan dan kaki di pinggir kubangan galian c yang telah dipenuhi air tersebut.

Naas, seorang santriwati terpeleset tercebur ke lokasi cekungan galian C tersebut. Seketika itu juga memicu reaksi rekan-rekannya untuk ikut menolong, termasuk juga KH Wahyudi yang ikut pasang badan.

"Para santriwati ikut terjun mencoba menolong, saat itu juga Pak Wahyudi juga ikut terjun. Sayang karena tak bisa berenang, enam orang meninggal dunia termasuk Pak Wahyudi. Pak Wahyudi itu tak bisa berenang," kata Rozi.

Melihat kejadian itu, beberapa santriwati yang tak ikut terjun ke kubangan berlari berteriak meminta bantuan kepada warga setempat.

Warga lantas berbondong-bondong berupaya menyelamatkan para korban tenggelam dengan terjun ke kubangan.

"Dua santriwati selamat dan dirawat di Puskesmas terdekat," kata Rozi.  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com