Kompas.com - 08/03/2020, 10:27 WIB
Anissa DW,
Alia Deviani

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebagai negara dengan sumber daya manusia (SDM) di bidang ekonomi kreatif yang melimpah, Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu mengakomodasi kebutuhan  kreativitas dan produtivitas.

Menurut Ketua Indonesia Creative City Network (ICCN) Fiki Satari, salah satu upaya untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut adalah dengan meningkatkan bidang riset dan pengembangan guna mendorong pembangunan ekonomi kreatif.

“Caranya, dengan mewujudkan ide atau gagasan yang kreatif dan inovatif, serta ditopang oleh kelengkapan infrastruktur kelembagaan,” kata Fiki.

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Bincang Ekonomi Kreatif bersama Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, di markas Bandung Creative City Forum (BCCF), Sabtu (7/3/2020).

Baca juga: Pemprov Jateng Gelar Sayembara Desain Masjid Agung Jawa Tengah Di Magelang

“Bahkan, nasionalisme dan toleransi bisa dimulai dari industri kreatif ini. Kita bisa mencintai produk lokal dengan beragam unsur budaya," imbuhnya.

Sementara itu, Ganjar bercerita bagaimana dirinya mencoba mengakomodasi industri kreatif melalui beberapa kebijakannya. Misalnya, kewajiban mengenakan baju adat nusantara bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Sederhana saja, dengan memakai baju adat dari berbagai daerah, akan tumbuh kecintaan pada budaya Nusantara. Industri batik dan lurik pun tumbuh pesat," ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (8/3/2020).

Selain itu, menurut Ganjar, booming media sosial harus dimanfaatkan sebagai pemantik kreativitas dan produktivitas, sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang substantif. Dia kemudian mencontohkan penggunaan media sosial Tiktok yang sedang digandrungi.

"Setiap hari orang bermain-main lagu dan gerakan. Tidak bisa hanya berhenti sebagai hiburan, harus dimasukkan unsur budaya di situ, pesan toleransi. Coba bagaimana bikin Tiktok soal pancasila, soal berketuhanan," ujarnya.

Ganjar pun berencana mengaktivasi ruang diskusi kreatif di Jateng. Ia secara khusus mengundang para perwakilan ICCN untuk berbicara di hadapan para bupati dan wali kota Jawa Tengah.

Baca juga: Ganjar Pranowo Buka-bukaan soal Tantangan Ekonomi Tumbuh 7 Persen

"Bagaimana kalau saya mengundang teman-teman ke musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan)? Silakan ngomong tentang kota kreatif, kebutuhan dan aktivasinya, saya fasilitasi," kata Ganjar.

Untuk diketahui, ICCN merupakan lembaga yang menaungi pegiat kreatif seluruh Indonesia. Berawal dari Bandung, kini ICCN telah memiliki jaringan di lebih dari 200 kota.

Mereka telah mengaktivasi kampung hingga taman kota menjadi ruang-ruang publik yang menggairahkan iklim berkreasi dan berinovasi. Hasilnya meliputi kerajinan lokal hingga startup bisnis yang mendunia.

Tawaran itu pun disambut antusias oleh Fiki dan ratusan peserta BCCF, yang berasal dari Bandung, Bali, Kendari, Blitar, Semarang, Solo dan beberapa kota lainnya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
komentar di artikel lainnya
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com