Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditolak karena Corona, Begini Nasib Kapal Viking Sun dan 1.308 Penumpangnya

Kompas.com - 08/03/2020, 09:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kapal pesiar Viking Sun berbendera Norwegia ditolak berlabuh di sejumlah pelabuhan di Indonesia.

Nasibnya kini pun terombang-ambing di tengah lautan Indonesia, setelah sempat bersandar sejenak di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, untuk mengisi logistik.

Saat ini, seperti dilansir dari Antara, kapal berpenumpang 1.200 orang tersebut lego jangkar di Teluk Benoa sembari menunggu izin berlabuh di Pelabuhan Benoa.

Seperti diketahui, pelarangan Kapal Viking Sun berlabuh tersebut karena untuk mencegah penyebaran virus corona. Viking Sun diketahui sempat berlabuh di sejumlah negara yang terjangkit Covid-19. 

Berikut ini perjalanan Viking Sun di perairan Indonesia:

1. Menunggu izin berlabuh di Pelabuhan Benoa

Sejumlah penumpang beraktivitas di atas kapal pesiar Viking Sun berbendera Norwegia yang mengangkut sekitar 1.200 penumpang beserta kru saat bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Kamis (5/3/2020). Pemkot Semarang mengizinkan kapal itu bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas hanya untuk memuat kebutuhan bahan makanan dan tidak memperbolehkan penumpang turun untuk menghindari resiko penyebaran wabah virus corona (Covid-19), karena kapal tersebut memiliki riwayat singgah di Australia yang terdampak wabah itu. ANTARA FOTO/Aji Styawan/aww.Antara Sejumlah penumpang beraktivitas di atas kapal pesiar Viking Sun berbendera Norwegia yang mengangkut sekitar 1.200 penumpang beserta kru saat bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Kamis (5/3/2020). Pemkot Semarang mengizinkan kapal itu bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas hanya untuk memuat kebutuhan bahan makanan dan tidak memperbolehkan penumpang turun untuk menghindari resiko penyebaran wabah virus corona (Covid-19), karena kapal tersebut memiliki riwayat singgah di Australia yang terdampak wabah itu. ANTARA FOTO/Aji Styawan/aww.

Hingga saat ini, pemerintah Provinsi Bali belum mengizinkan Kapal Viking Sun berlabuh di Pelabuhan Benoa.

Sementara itu, Kantor Kesehatan Pelabuhan ( KKP) Kelas I Denpasar, telah menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan kesehatan penumpang di kapal tersebut.

"Cek apakah ada dokumen persyaratan kapal, lalu dokter laporan ada kru atau penumpang yang sakit atau tidak. Habis itu cek fisik kita lihat untuk memastikan. Itu baru dinyatakan clear," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar, Lucky Thahjono saat dihubungi, Sabtu (7/3/2020).

Seperti diketahui, saat ini kapal tersebut sedang lego jangkar di perairan Benoa.

Baca juga: Berbagai Fakta Seputar Virus Corona, dari 'Panic Buying' hingga Temulawak

2. Isi logistik di Pelabuhan Tanjung Emas

Petugas pelabuhan memasukkan logistik ke Kapal Pesiar Vikjng Sun di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis. (ANTARA/ I.C.Senjaya) (Antara) Petugas pelabuhan memasukkan logistik ke Kapal Pesiar Vikjng Sun di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis.

Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis (5/3/2020), Kapal Viking Sun hanya diperbolehkan untuk mengisi logistik dan para penumpang kapal tak diizinkan untuk turun.

"Tidak menginap, langsung berangkat," kata Kepala Destination Asia-Indonesia Cabang Yogyakarta, Nyoman Sudirman, yang ditemui di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jateng, Kamis, seperti dilansir dari Antara.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat melarang kapal tersebut untuk berlabuh.

"Kalau ada yang suspect corona, jelas kapal tidak boleh merapat, seluruh penumpang harus dikarantina selama 14 hari sesuai SOP kita. Kalau tidak mau, silakan berlayar pulang ke tempat asal," kata Ganjar usai meninjau Gedung Balai Kesehatan Masyarakat di Tegal.

Baca juga: "Kapal Viking Sun Hanya Diizinkan Isi Logistik, Setelah Itu Berangkat Lagi"

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com