Ade berjanji, ke depannya Pemkab Bogor akan merawat 96 situ yang ada di Kabupaten Bogor sebagai bagian dari upaya pencegahan dan pemulihan daerah tangkapan air.
Kegiatan seperti ini juga harus sering dilakukan dengan melibatkan masyarakat.
"Situ Jagaraksa ini merupakan satu dari 96 situ yang ada di Kabupaten Bogor, bayangkan kalau seluruhnya kita rawat semua. Insya Allah meminimalisir banjir. Bahkan banjir bisa kita kendalikan," katanya.
Baca juga: Cerita di Balik Perjuangan Ratusan Murid SD di Kupang Panjat Tembok 4 Meter agar Sampai ke Sekolah
Bencana banjir tak bisa dilepaskan dengan masalah sampah. Menurut Ade, dengan jumlah penduduk Kabupaten Bogor hampir 6 juta jiwa, maka volume sampah juga meningkat dan sulit dikendalikan.
"Bayangkan jika satu orang menghasilkan sampah satu ons dikalikan jumlah penduduk Kabupaten Bogor yang berjumlah hampir 6 juta jiwa. Berapa ribu ton sehari coba? Perlu diketahui saat ini sampah di Kabupaten Bogor tiap harinya menghasilkan 2.800 ton. Bayangkan juga kalau 6 juta penduduk membeli dan membuang sampah permen satu buah. Sehingga membutuhkan berapa truk untuk mengangkutnya," ujarnya.
Maka dari itu, kata dia, darurat sampah ini penting dan harus menjadi perhatian bersama dalam mengendalikannya.
Baca juga: Usai Gelar Perkara, Polisi Tetapkan Pendeta di Surabaya Sebagai Tersangka Pencabulan
Menurut Ade, masalah banjir harus ditangani bersama secara berkesinambungan. Pihaknya juga membutuhkan penanganan yang integral.
"Ini harus terintegrasi, tak bisa diselesaikan sendiri-sendiri. Makanya ketika hari ini bebersih setu, mengangkut sampah, kemudian sampahnya dikemanakan? Kalau ditumpuk kemudian terjadi hujan sampah terbawa air ke sungai, akan banjir lagi. Kalau seperti itu hanya memindahkan sampah, ini harus ada solusi," tegasnya.
Maka dari itu, ia menyampaikan jika memang Bogor diminta menangani banjir, hulu juga diperhatikan dengan serius.
Baca juga: Soal Ratusan Siswa SD Panjat Tembok agar Sampai ke Sekolah, Pemilik Lahan: Itu Tak Benar
(Penulis: Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor: Farid Assifa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.