Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabup Flores Timur: Perang Suku di Adonara Hanya Bisa Diselesaikan secara Adat Lamaholot

Kompas.com - 07/03/2020, 08:47 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Proses ini sebut Agus, memang butuh waktu tapi harus dimulai dan dirinya yakin itu bisa dibuat, karena orang Lamaholot itu bersaudara.

Walau kadang konflik terjadi karena emosi, tidak terkendali dan ingin pembuktian kebenaran melalui perang tanding di medan, tapi selalu saja ada jalan damai melalui refleksi yang panjang.

Baca juga: Lahan yang Diperebutkan Warga Adonara, Flores Timur Berada di Dekat Pantai

Enam warga tewas

Sebelumnya diberitakan, sebanyak enam warga Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas usai bentrokan yang terjadi pada Kamis (5/3/2020) pagi.

Kapolres Flores Timur, AKBP Deny Abrahams mengatakan, bentrokan terjadi akibat sengketa tanah antara dua suku di Desa Sandosi.

Enam warga tewas itu yakni Moses Kopong Keda (80), Jak Masan Sanga (70), Yosep Ola Tokan (56), Seran Raden (56), Wilem Kewasa Ola (80), dan Yosep Helu Wua (80).

Baca juga: Ini Identitas 6 Korban Tewas Bentrokan Suku di Adonara, Flores Timur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com