KOMPAS.com- Seorang pekerja seks komersial (PSK) berinsial SB (37) tewas penuh luka di salah satu hotel di wilayah Condongcatur, Depok, Sleman, Kamis (5/3/2020) dini hari.
Polisi menemukan sandal milik pelaku yang tertinggal di lokasi saat melakukan olah tempat kejadian perkara.
Selain sandal, polisi juga menemukan sebuah belati yang digunakan untuk melukai SB.
Diduga, sandal tersebut tertinggal saat pelaku melarikan diri melalui jendela.
"Pelaku ini melarikan diri lewat jendela, turun melalui AC. Karena di luar (kamar) sudah ramai," kata Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rudy Prabowo.
Baca juga: PSK Online Tewas Penuh Luka dalam Kamar Hotel di Sleman
"Kalau pelaku terekam CCTV. Diduga orang dekat apakah dia tamu atau temannya, tetapi yang pasti dia datang sudah tahu kamarnya," ucapnya.
Rudy memperkirakan, pembunuhan itu sudah direncanakan.
Namun Rudy tidak ingin berspekulasi mengenai motif pelaku.
"Yang mencurigakan dia sudah mempersiapkan alatnya itu, apakah ada dendam itu nanti kita dalami lagi," kata dia.
Baca juga: PSK Online Tewas dalam Kamar Hotel di Sleman, Pelaku Kabur Lewat Jendela
Ketiganya kemudian mencari pelanggan masing-masing melalui media sosial.
"Yang dua (teman SB) lebih unik karena ditemani sama suaminya. Yang korban ada suami tapi di Wonosobo," ujar dia.
Ketiganya kemudian mendapatkan pelanggan. Usai melayani pelanggannya, SB mengatakan pada rekannya masih ada tamu lagi.
Namun setelah itu, rekan SB mendengar SB berteriak dari dalam kamar.
Baca juga: Disaksikan Ribuan Orang, Dua Terpidana PSK Online di Banda Aceh Dihukum Cambuk
Saat teman korban meminta bantuan dari satpam hotel, korban malah membuka pintu sendiri.
"Ternyata korban membuka pintu sendiri, begitu keluar langsung roboh. Jadi penganiayaan yang menyebabkan tewasnya korban di dalam kamar," kata dia.
Berdasarkan luka yang ada, kemungkinan besar korban melakukan perlawanan.
SB tewas dengan empat luka terbuka di leher, satu luka terbuka di punggung dan satu di siku kanan.
Luka itu bisa disebabkan karena sayatan atau tusukan benda tajam.
Adapun dari keterangan, korban dan kedua rekannya merupakan pekerja seks komersial yang menjadi pelanggan lewat media sosial.
Sumber: Kompas.com (Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.