Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jember Ciptakan Produk Herbal Corina, Pencegah Virus Corona

Kompas.com - 06/03/2020, 16:18 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Teguh Adi Suprapto (25), warga Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, membuat produk minuman herbal dari rempah-rempah.

Minuman itu kombinasi dari dari jahe, temulawak, kunyit dan serai. Produk tersebut dibuat seiring mewabahnya virus corona atau Covid-19.

Produk tersebut diberi nama corina, dengan keterangan sebagai pencegah virus corona.

“Sebenarnya sudah buat produk rempah-rempah sejak 1995, tapi yang ini dua hari lalu,” kata Teguh, kepada Kompas.com.

Baca juga: Kapal Pesiar Viking Sun Ditolak Surabaya dan Semarang, Bali Izinkan dengan Catatan

 

Menurut dia, produk tersebut hanya minuman untuk kebugaran yang sudah diminum oleh nenek moyang terdahulu.

“Minuman hanya untuk kebugaran saja, mencegah virus apapun,” tutur dia.

Sebab, rempah-rempah memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh. Seperti jahe yang memiliki khasian untuk menjaga daya tahan tubuh.

Kunyit dan temulawak bisa untuk menjadi antibiotik. Daun serai untuk menjaga temperatur suhu badan.

“Ketiganya kami kombinasikan untuk kesehatan tubuh, harapannya semoga tidak tertular corona,” terang dia.

Produk tersebut memang sengaja dibuat dengan nama yang mirip virus corona, yakni corina, agar penjualannya lebih banyak.

Terbukti, minuman herbal ini banyak permintaan dari masyarakat. 

“Kami dari kelompok king betiri, binaan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB),” ujar Teguh.

Bahan rempah-rempah tersebut diambil dari kawasan hutan taman nasional. Sebab, semua rempah-rempah tersedia dia lahan tersebut.

Alumni FKIP Universitas Jember ini menjelaskan ada sekitar 30 produk rempah-rempah yang dibuat.

Mulai dari jahe, kunyit, temulawak, lidah buaya, beras kencur. Semua sudah dijual sejak lama dengan mencampur berbagai bahan itu.

“Kami tidak ada bahan kimia sama sekali, murni rempah-rempah,” sebut dia.

Baca juga: 12 Pasien Terduga Virus Corona Diobservasi di Bali, Mayoritas WNA

Dia mengatakan, mewabahnya virus corona tersebut menjadi peluang dengan menjual produk corina.

Sebab, nama corona sudah menjadi hal yang menakutkan bagi masyarakat.

Dia ingin memberikan alternatif pencegahan. Terbukti, permintaan dari masyarakat cukup banyak.

“Ini kami sudah kirim 50 paket,” terang dia.

Dia mengaku, produk tersebut sudah mendapatkan izin usaha industry (IUI), surat izin usaha perdagangan (SIUP), izin Kemenkumham dan PIRT.

Satu produk dengan berat 200 gram itu dijual seharga Rp 27.500.

“Cara menyeduh, dua sendok makan diberi air panas atau hangat sebanyak 200 mililiter,” papar dia.

Hanya untuk kebugaran 

Sementara itu, ketua posko virus corona Fakultas Kedokteran Universitas Jember dr Cholis Abrori menambahkan, produk rempah-rempah tersebut hanya untuk kebugaran tubuh.

Baca juga: 4.000 Lebih Turis China Masih Tercatat Masuk Bali pada Februari 2020

 

“Itu hanya meningkatkan kebugaran secara umum, tidak spesifik pada pencegahan virus corona,” terang dia.

Menurut dia, belum ada uji klinis untuk pencegahan virus corona. Berbagai produk tradisional itu belum bisa mencegah virus corona.

“Sepanjang yang saya ketahui, belum ada uji klinisnya,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jember Dyah Kusworini masih akan mengecek dulu produk home industry tersebut.

Apakah benar bisa mencegah birus corona atau tidak.

“Saya cek dulu,” kata dia, melalui pesan WhatsApp.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com