Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wali Kota Tasikmalaya Sanggup Beli Alat Pendeteksi Virus Corona, tapi Terganjal Izin

Kompas.com - 06/03/2020, 15:09 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman terlihat bersemangat ingin membeli alat pemeriksaan virus corona yang akan dipakai di laboratorium milik pemerintah di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Budi menyanggupi biaya pembelian alat itu dengan memakai anggaran tanggap darurat yang siap dicairkan milik Pemkot Tasikmalaya.

Dengan pembelian alat tersebut, diharapkan pasien di Tasikmalaya tidak perlu dirujuk ke rumah sakit lain.

Baca juga: Polisi Gerebek Rumah di Bandung yang Simpan 2 Karung Masker Daur Ulang

Namun, keinginan Budi kandas saat mendapat penjelasan dari tim kedokteran RSHS Bandung lewat telekonferensi.

Menurut Budi, dia diberitahu bahwa bukan alatnya yang sulit didapatkan.

Namun, alat tersebut harus memiliki sertifikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Saya tadinya semangat, sudah beli saja alat pemeriksaan Covid-19 untuk di laboratorium RSUD. Kalau sekitar 1 sampai 2 miliar rupiah kita sanggup beli dari dana tanggap darurat," kata Budi kepada wartawan, Jumat (6/3/2020).

Budi mengatakan, saat ini laboratorium yang sudah memiliki sertifikasi WHO itu hanya ada satu di Indonesia, yakni pusat laboratorium milik Kementerian Kesehatan di Jakarta.

Baca juga: Stok Masker Semakin Langka di Cianjur

Dengan begitu, warga Tasikmalaya yang termasuk pasien dalam pengawasan, harus dirujuk ke rumah sakit yang ditunjuk untuk menangani suspect corona.

Setelah itu, hasil pemeriksaannya harus menunggu dari laboratorium Kemenkes di Jakarta.

"Tadinya supaya cepat dan bisa tertangani, jadi tidak ribut pasien harus dirujuk dan menunggu kepastian negatif atau positifnya dari hasil laboratorium Kemenkes di Jakarta. Tapi, yang memang sulitnya itu harus ada dari WHO," kata Budi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com