Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Masker Semakin Langka di Cianjur

Kompas.com - 06/03/2020, 14:33 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Tingkat pembelian masker di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melonjak drastis pasca mencuatnya isu virus corona.

Apalagi, sebelumnya ada kasus kematian seorang pasien yang suspect Corona di rumah sakit di Cianjur.

Meskipun, belakangan sudah diumumkan bahwa pasien tersebut negatif virus corona.

Baca juga: Polisi Gerebek Rumah di Bandung yang Simpan 2 Karung Masker Daur Ulang

Namun, ketersediaan masker di sejumlah toko alat kesehatan dan apotek di Cianjur saat ini semakin langka.

Kalaupun ada, harganya melonjak drastis.

Pantauan Kompas.com, beberapa apotek di seputaran kota Cianjur, seperti di wilayah Pasirgede Raya dan Bojong, memasang pengumuman di sebuah kertas dengan tulisan "Masker Kosong".

Baca juga: Kronologi Pasien Suspect Virus Corona yang Meninggal di Cianjur

Seorang warga Cianjur, M Feri (37) mengaku kesulitan untuk mendapatkan masker.

Sejumlah apotek yang didatanginya ternyata tidak memiliki stok masker.

“Terpaksa beli masker kain. Harganya ikut-ikutan naik juga,” kata Feri saat ditemui, Jumat (6/3/2020).

Feri mengaku kaget dengan harga masker yang saat ini mencapai kisaran Rp100.000 hingga Rp 200.000 per kotak, dengan isi 50 buah.

“Padahal, setahu saya untuk masker merek biasa itu paling Rp 50.000. Ini sekarang harganya berlipat-lipat, sangat tidak masuk akal,” ujar warga Kelurahan Sawahgede itu.

Pemilik Apotek Riyad Nur Hasan (40) mengatakan, sejak beberapa pekan terakhir sudah tidak mendapat pasokan masker dari distributor.

"Terakhir saya keluarkan 100 box, ada yang borong. Waktu itu harganya masih di kisaran Rp 75.000. Sekarang sudah naik lagi 100 persen. Tapi, barang memang sudah tidak ada, distributor sudah tidak kirim,” tutur Hasan.

Hasan mengaku mendapatkan pasokan dari distributor Sukabumi. Namun, pihak distributor juga sudah kehabisan barang, karena ada pesanan besar-besaran.

“Memang, sejak merebaknya kasus corona ini, imbasnya ya permintaan masker sangat tinggi. Padahal, biasanya jarang sekali orang beli masker,” ucap Hasan.

Baca juga: Siswa SD Korban Longsor Tasikmalaya Dihibur Pedangdut hingga Badut

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Cianjur Yusman Faisal meminta masyarakat untuk tidak berlebihan apalagi panik menghadapi kondisi saat ini.

Pasalnya, kepanikan justru apakah memicu stres, sehingga bisa menurunkan daya tahan tubuh.

“Kalau imunitas turun, tentu akan lebih mudah terserang penyakit,” kata Yusman.

Soal pemakaian masker, menurut dia, masker bisa digunakan ketika sedang sakit atau hendak berinteraksi dengan orang sakit, seperti saat berkunjung ke rumah sakit.

“Kalau yang sehat, itu tidak perlu pakai masker. Apalagi sekarang masker mahal,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com