Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datang Bersama Tyas Mirasih, Ini Komentar Gisella Anastasia Sebelum Diperiksa Penyidik Polda Jatim

Kompas.com - 06/03/2020, 11:36 WIB
Dheri Agriesta

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com - Gisella Anastasia dan Tyas Mirasih memenuhi panggilan Polda Jawa Timur sebagai saksi kasus carding atau pembobolan kartu kredit yang menjerat tiga pelaku, MR, SG, dan FD.

Gisel dan Tyas tiba sekitar pukul 09.50 WIB di Polda Jawa Timur, Jumat (6/3/2020).

Dua aktris itu menumpangi mobil yang sama. Gisel yang keluar lebih dulu melemparkan senyum kepada pewarta yang telah menunggu di depan Gedung Tribrata.

Baca juga: Gisella Anastasia Dan Tyas Mirasih Penuhi Panggilan Polda Jatim Terkait Kasus Carding

Tapi, dua aktris itu tak banyak bicara saat ditanya tentang pemeriksaan yang bakal dijalaninya.

Gisel meminta publik bersabar.

"Nanti saja ya, kalau sudah jelas," kata Gisel.

Gisel dan Tyas pun masuk ke Gedung Tribrata sembari bergandengan tangan.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut, dua aktris itu diperiksa sebagai saksi.

Mereka akan dimintai keterangan terkait promosi (endorse) produk paket wisata yang dibayar dua pengusaha travel, SG dan FD.

Kemarin, Polda Jatim juga memeriksa dua selebgram Awkarin dan Ruth Stefanie sebagai saksi.

"Sama dengan dua selebgram yang diperiksa kemarin yakni Awkarin dan Ruth Stefani," kata Trunoyudo.

 

Ruth Stefani keluar dari ruang penyidikan Polda Jatim, Kamia (5/3/2020).KOMPAS.COM/A. FAIZAL Ruth Stefani keluar dari ruang penyidikan Polda Jatim, Kamia (5/3/2020).

Awkarin dan Ruth Stefani Diperiksa Tujuh Jam

Kemarin, Awkarin dan Ruth Stefani diperiksa selama tujuh jam di Polda Jatim. Usai diperiksa, Awkarin memilih tutup mulut.

Sementara Ruth mengaku tak kenal pelaku pembobolan kartu kredit itu.

Saya tidak ada sangkut pautnya dengan kasus ini, saya tidak kenal kata Ruth singkat.

Dua selebgram itu diperiksa sejak pukul 09.30 WIB hingga 16.30 WIB.

Mereka dicecar 30 pertanyaan oleh penyidik Polda Jatim. Pertanyaan itu seputar promosi paket wisata di media sosial.

Penyidik menanyakan fasilitas apa saja yang diterima dua selebgram itu setelah mempromosikan paket wisata tersebut.

Dalam kasus ini, ada enam artis yang dibayar untuk mempromosikan paket wisata oleh pengusa travel SG dan FD.

Mereka ialah, GA, TM, JI, BW, AWK, dan RA.

Polda Jatim menangkap sindikat pembobol kartu kredit atau carding, yang terdiri dari satu pembobol kartu kredit dan dua pengusaha agen wisata yang memanfaatkan hasil pembobolan itu.

Tiga tersangka itu merupakan MR, aktor pembobol kartu kredit yang membeli fasilitas travel seperti penerbangan dan hotel.

Sementara dua pengusaha agen wisata itu berinisial SG dan FD.

SG dan FD membeli voucher penerbangan dan hotel dari MR dengan harga murah. Voucher itu dijual kembali untuk mendapatkan keuntungan.

Ketiganya dijerat Pasal 32 ayat (1) jo Pasal 48 ayat (1) UU Nomor 19 Tahun 2016 Tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Transaksi Elektronik Jo Pasal 55 ayat (1) KUHP dan/atau Pasal 56 KUHP.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal, Editor : Dheri Agriesta dan David Oliver Purba.)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com