Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Bodong Sapi Perah, Kerugian Rp 156 Miliar, Pelaku Oknum PNS

Kompas.com - 06/03/2020, 10:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Ditreskrimum Polda Jambi mengungkap kasus investasi bodong berkedok paket susu perah yang berpusat di Ponorogo, Jawa Timur dan beraksi di Jambi.

Dua tersangka yang merupakan warga Kabupaten Muarojambi berinisial AH (36) dan AS (25) ditangkap oleh Polda Jambi, Sabtu (28/3/2020).

Pelaku melakukan penipuan terhadap 2.479 orang hingga menyebabkan kerugian lebih dari Rp 156 miliar.

Baca juga: Seratusan Member Investasi Bodong MeMiles Demo Kejati Jatim, Minta Aplikasi Tak Diblokir

Oknum PNS

Ilustrasi tersangka ditahan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi tersangka ditahan.
Ditreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Yudha Setyabudi mengatakan, penangkapan dua tersangka dilakukan setelah Polda Jambi mendapatkan laporan dari korban investasi bodong.

Korban mengaku melakukan investasi di CV NA Sejahtera.

Korban yang merupakan mitra kerja melapor karena tidak mendapatkan keuntungan sesuai dengan yang dijanjikan oleh pelaku.

Polisi menangkap Direktur CV NA Sejahtera yakni AH dan wakil direkturnya berinisial AS.

Yudha mengatakan, salah satu pelaku merupakan oknum Pegawai Negeri Sipil.

"Ya, satu orang merupakan Pegawai Negeri Sipil, kita tidak sebut secara rinci tapi kita pastikan dia PNS," kata Yudha, seperti dilansir dari Tribun Jambi.

Dari investasi bodong yang dijalankannya tersebt, AH mendapatkan gaji atau keuntungan sebesar Rp 50 juta sebulan.

Baca juga: Ditemukan Dugaan Investasi Bodong di Papua Berkedok Modal Sapi Perah

Kerugian Rp 156 miliar, tiga unit mobil disita

Ilustrasishutterstock.com Ilustrasi
Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi mengatakan, berdasarkan pemeriksaan diketahui jika korban investasi bodong di Jambi mencapai hampir 3 ribu orang.

Melansir Antara, nilai kerugian yang diderita oleh korban mencapai Rp 156 miliar.

Saat ditangkap, polisi pun menyita sejumlah barang bukti.

Antara lain tiga unit mobil Mitsubishi Pajero Sport, satu unit mobil double cabin, 7 unit sepeda motor dan surat tanah.

Baca juga: Pasutri di Yogyakarta yang Tawarkan Investasi Bodong Ditangkap, Kerugian Korban Capai Rp 15,6 M

Berjalan tiga tahun

Kapolda Jambi, Irjen. Pol. Firman Shatyabudi pada saat konfrensi pers terkait investasi bodong, pada Kamis (5/3). (Tribun Jambi/Aryo) Kapolda Jambi, Irjen. Pol. Firman Shatyabudi pada saat konfrensi pers terkait investasi bodong, pada Kamis (5/3). (Tribun Jambi/Aryo)
Kapolda mengatakan, pelaku menawarkan paket investasi bodong kepada para korban sejak tahun 2017.

Investasi yang ditawarkan yakni investasi di bidang peternakan sapi perah.

Selama tiga tahun berjalan, CV NA Sejahtera telah memiliki 3.700 mitra kerja.

Melansir Tribun Jambi, sebanyak 2.479 orang menjadi korban.

CV NA Sejahtera, sebenarnya memiliki izin legal. Namun mereka melakukan sejumlah penipuan dengan berkedok investasi sapi perah.

"Jadi ini perusahaannya memang lengkap semua tapi pelaksanaan usahanya yang fiktif. Yang namanya sapi (yang dijanjikan) itu memang sama sekali tidak ada," kata Kapolda, seperti dilansir dari Tribun Jambi.

Dalam menjalankan investasi fiktif itu, pelaku juga mencatut nama tiga perusahaan besar yang berkaitan dengan susu perah.

Hal itu dilakukan untuk menarik para investor.

Sumber: Tribun Jambi, Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com