“Pelanggan akan mengalami pemulihan suplai setelah Instalasi pengolahan air kembali beroperasi, sementara waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan suplai air pascapenggiliran sangat tergantung kepada perilaku konsumen,” kata Maria, Kamis (5/3/2020).
ATB berharap konsumen yang ada di area hulu (berdekatan dengan Instalasi Pengolahan Air) lebih bertoleransi dalam menggunakan air.
Sehingga pengguna yang berada di ujung pipa atau tempat yang tinggi dapat segera mendapat aliran air setelah penggiliran selesai.
“Menurut estimasi, sebagian pelanggan akan kembali mendapatkan aliran air hingga 79 jam (sekitar 3 hari) setelah terjadi penggiliran,” jelas Maria.
Baca juga: Krisis Air Bersih di Ambon, Ini Penyebabnya
Jika tidak dilakukan penggiliran, menurut perhitungan air di Waduk Duriangkang akan mencapai batas minimum pada 13 Juni 2020 mendatang.
Dan dengan dilakukannya penggiliran ini, maka diharapkan akan memperpanjang umur Waduk Duriangkang selama 23 hari.
“Sampai kapan penggiliran akan dilakukan? ATB akan mengikuti petunjuk dan arahan pemerintah, dalam hal ini BP Batam,” papar Maria.
Baca juga: Sudah Satu Minggu Ribuan Rumah di Kota Malang Krisis Air Bersih
Lebih jauh Maria mengatakan, ATB juga membuka channel komunikasi yang bisa diakses, guna memenuhi kebutuhan informasi dan program edukasi bagi pelanggan.
Mulai dari Hotline Call Centre di 0778-467111, Email: call.centre@atbbatam.com dan Webchat: www.atbbatam.com.
“Pelanggan juga bisa menghubungi di sosial media ATB, seperti Facebook: ATB Batam, Instagram: atb.batam dan Twitter: @atbbatam. Atau dapat menghubungi kantor pusat dan cabang pelayanan terdekat,” pungkas Maria.
Baca juga: Pipa PDAM Hancur akibat Longsor, Warga Mamasa Krisis Air Bersih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.