Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Murid Mengamuk di Pesantren, Kemenag Minta Santri Diizinkan Ikut Ujian

Kompas.com - 05/03/2020, 15:44 WIB
Idon Tanjung,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Video wali murid yang mengamuk di Pondok Pesantren (Ponpes)  Al Mujtahadah Pekanbaru, Riau, menjadi heboh dan viral di media sosial.

Wali murid tersebut mengamuk karena tidak terima anaknya dikeluarkan dari pesantren dan tidak bisa lagi mengikuti ujian akhir.

Kedua belah pihak kemudian dipertemukan bersama Kementerian Agama Pekanbaru.

Baca juga: Duduk Perkara Wali Murid Mengamuk di Pesantren karena Anaknya Dikeluarkan, Berawal dari Santri yang Sulit Dibina

Pembina Santri Ponpes Al Mujtahadah Pekanbaru Riko Riusdi mengatakan, Kemenag Pekanbaru meminta santri yang dikeluarkan tetap diperbolehkan mengikuti ujian.

"Kita dipertemukan di Kemenag Pekanbaru. Jadi hasilnya, santri tetap bisa ikut ujian pada 9 Maret 2020 untuk kelas 12 Madrasah Aliyah (MA). Akan tetapi, tidak diikutkan proses belajar mengajar," ucap Riko kepada Kompas.com, Kamis (5/3/2020).

Riko mengatakan, pihaknya sebenarnya keberatan dengan keputusan itu. Pasalnya, santri yang dikeluarkan tersebut sudah sering melanggar aturan.

Riko mengatakan, enam orang santri yang dikeluarkan dari pesantren, karena terbukti melanggar aturan.

Baca juga: Tak Terima Anaknya Dikeluarkan, Wali Murid Lempari Pagar Pondok Pesantren Pakai Batu dan Pukul Ustaz

Adapun, aturan yang dilanggar seperti merokok dan kabur dari pesantren dengan memanjat  tembok lalu pergi main di warnet.

Pihak pesantren sudah berulang kali memberikan teguran, namun tidak dipatuhi santri tersebut.

Protes orangtua santri

Sejumlah wali santri justru tidak terima dengan keputusan pesantren dan melakukan protes ke Ponpes Al Mujtahadah Pekanbaru.

Seorang wali murid malah mengamuk, memarahi pengurus dan guru pesantren.

Baca juga: Fakta Video Wali Murid Mengamuk di Pesantren, Pukul Guru karena Anak Tak Boleh Ikut Ujian

Adapun, yang menjadi sasaran ketika itu adalah Ustaz Riko Riusdi. Seperti dalam video yang viral di media sosial, wali santri berulang kali membentak Riko Riusdi.

Bahkan, wali murid juga sempat menghadang salah satu pengurus pesantren.

"Saya diancam dibunuh wali murid itu. Saya juga sempat dipukul di bagian dahi," kata Riko kepada Kompas.com, Rabu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com