Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Kalbar Berang Pemkab Bengkayang Lamban Tangani Pasien Suspect Corona

Kompas.com - 05/03/2020, 13:47 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengaku berang dengan lambannya Pemerintah Kabupaten Bengkayang dalam menangani satu keluarga suspect corona setelah pulang dari Korea Selatan.

Pemkab Bengkayang baru merujuk satu keluarga pasien untuk diisolasi di Rumah Sakit Abdul Azis Singkawang setelah dihubungi Sutarmidji.

"Setelah saya yang hubungi baru mereka bergerak dan saya yang minta ditangani baru ditangani," kata Sutarmidji, kepada wartawan, Kamis (5/3/2020).

Baca juga: Anak 5 Tahun Batuk dan Pilek Sepulang dari Korsel, Satu Keluarga Diisolasi di Singkawang

Menurut dia, hal seperti itu harusnya segera ditangani. Jangan sudah ribut, baru kemudian diurus pasiennya.

"Saya WhatsApp Kadinkes dan katanya RS Abdul Azis yang tidak merespons, padahal Pemda Bengkayang yang responsnya lama," ujar Sutarmidji.

Sutarmidji menegaskan, penanganan lambat akan mempengaruhi kinerja dan merugikan banyak pihak termasuk masyarakat luas, khususnya di Kabupaten Bengkayang.

"Bengkayang ini ada kawasan perbatasan Jagoi Babang seharusnya antisipasi dari awal. Ini setelah dihubungi baru begerak," tutupnya.

Baca juga: Kredit Macet Perbankan Naik Tipis di Februari 2020, Dampak Corona?

Diberitakan, satu keluarga yang terdiri dari anak, ayah, istri dan saudaranya diisolasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Azis Singkawang, Kalimantan Barat, Rabu (4/3/2020) malam.

 

Empat warga Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, ini diketahui baru pulang dari Seoul, Korea Selatan, 10 hari yang lalu.

"Mereka tiba di RSUD Abdul Azis Singkawang sekitar pukul 20.15 WIB," kata Direktur Rumah Sakit Abdul Azis Singkawang, Ruchanihadi.

Satu keluarga ini diisolasi, karena anak mereka yang berusia 5 tahun mengalami gejala batuk, pilek dan demam.

Anak itu sebelumnya sempat dirawat di RSUD Bengkayang, tapi ketika mengalami demam panas tinggi, langsung dirujuk ke Singkawang dan diisolasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com