Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Corona, Warga Jangan Panik Jika Ada Kriteria Orang Dalam Pemantauan dan Pasien Dalam Pengawasan

Kompas.com - 05/03/2020, 12:10 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Sumatera Utara (Dinkes Sumut) mencoba menenangkan masyarakat agar tidak terlalu panik jika ada berita mengenai pemantauan atau pengawasan warga, terkait virus corona

Dihubungi via telepon, Rabu (4/3/2020), Sekretaris Dinas Kesehatan Sumatera Utara (Dinkes Sumut) dr Aris Yudhariansyah menyampaikan, saat ini ada tiga kriteria yang ditetapkan terhadap kasus virus corona (Covid-19).

Pertama, adalah pemantauan. Yakni, pemantauan terhadap orang sehat yang baru pulang dari negara terpapar. 

Kedua orang dalam pemantauan (ODP). Yakni, berupa pemantauan orang yang menunjukkan sakit seperti demam, batuk dan pilek. 

Ketiga pasien dalam pengawasan (PDP).  Yakni, pengawasan orang yang sudah menunjukkan gejala terpapar virus corona, dan mendapatkan perawatan di ruang isolasi.

Baca juga: Diyakini Bisa Tangkal Corona, Warga Madiun Serbu Jamu Tradisional

Satu warga Medan, masuk kriteria ODP

Sebelumnya, seorang warga di Medan, harus menjalani pemantauan setelah diduga terinfeksi virus corona (Covid-19) sehingga harus dirujuk dari Rumah Sakit Umum (RSU) Haji ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik

Setelah diperiksa di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu, warga tersebut dinyatakan sehat.

Meski demikian, ia harus tetap menjalani pemantauan, karena memiliki riwayat kontak dengan warga negara Singapura.

Baca juga: Duduk Perkara Satu Warga Padang Sidempuan Diduga Suspect Corona, Surat Rujukannya Viral hingga Dirawat di Medan

"Untuk kasus pasien yang dirujuk dari RS Haji ke RS Adam Malik kemarin, ialah ODP. Sebab ia sudah dinyatakan sehat, tapi masih akan dilakukan pemantauan," ujar Aris.

Aris menjelaskan, pemantauan itu dilakukan selama 14 hari terhitung sejak ia dipulangkan ke rumah.

Nantinya, kata dia, yang bersangkutan akan di monitor setiap hari oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di mana ia berdomisili.

"Jadi artinya, masyarakat tidak perlu panik. Karena pasien yang dikirim tidak termasuk dalam kriteria yang terkonfirmasi corona," katanya.

Baca juga: Bupati Tapanuli Utara: Satu Warga Diduga Suspect Corona, Hasil Cek Medis Negatif

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com