Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Kaltim Sayangkan Tak Ada Tokoh Lokal Jadi Calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota

Kompas.com - 05/03/2020, 12:07 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Harun, menyayangkan tak ada tokoh asal Kaltim yang masuk daftar calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru.

Andi meminta Presiden Joko Widodo mempertimbangkan hal tersebut mengingat letak ibu kota negara berada di Kaltim.

"Sebagai warga Kaltim, kami di DPRD menyayangkan kenapa tidak ada nama tokoh asal Kaltim," ungkap dia saat ditemui Kompas.com di Hotel Haris, Samarinda, Kamis (5/2/2020).

Baca juga: Jokowi Ungkap 4 Calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru, Salah Satunya Ahok

Diketahui, Presiden Joko Widodo menyebut empat nama sebagai calon kepala badan otorita ibu kota negara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Mereka adalah mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini jadi Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, Bupati Bayuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana.

Menurut Andi Harun, Presiden penting memasukan tokoh Kaltim masuk dalam struktur badan otorita ibu kota negara karena pertimbangan lokasi dan pendekatan sosial.

Tokoh Kaltim akan lebih mudah berinteraksi dengan penduduk lokal yang ada di sekitar ibu kota negara dalam urusan tertentu.

Baca juga: Pemprov Kaltim Minta Dilibatkan dalam Struktur Badan Otorita Ibu Kota Negara

Selain itu, keterlibatan tokoh Kaltim juga mengamankan kepentingan daerah dan bisa memberi manfaat. Karena, ibu kota negara harus punya dampak positif bagi Kaltim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com