Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plt Gubernur Kepri Sambut Rencana Jokowi Bangun RS untuk Pasien Corona di Pulau Galang

Kompas.com - 05/03/2020, 10:14 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Plt Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto yakin rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun rumah sakit (RS) khusus pasien corona di Galang, Batam akan memberi banyak manfaat untuk Kepri.

Bahkan kebijakan pemerintah pusat ini diharapkan berkesinambungan, sehingga keberadaan rumah sakit ini benar-benar bermanfaat ke depannya.

"Kami harap berkesinambungan, karena dari kehadiran rumah sakit ini, kami akan memiliki SDM dan peralatan canggih yang disediakan pemerintah pusat. Demikian juga dengan penganggarannya," kata Isdianto, setelah menerima laporan rencana pembangunan RS di Galang, Batam, Kamis (5/3/2020).

Baca juga: Pemerintah Siapkan Rumah Sakit Khusus Corona di Pulau Galang, Kepri

Bekas camp pengungsi Vietnam

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Menteri PUPR Basuki Hadimulyanto pun hadir di Batam untuk memastikan pembangunan rumah sakit itu.

Sementara, fokus rumah sakit itu adalah untuk infeksi menular. Saat ini kasus yang sedang mewabah ialah penyakit covid19 atau corona virus.

Lokasi yang ditinjau Panglima TNI adalah di kawasan camp pengungsi Vietnam di Pulau Galang. Tepatnya di lokasi rumah sakit camp galang, yang saat ini kondisinya sudah rusak.

Isdianto menghimbau masyarakat  untuk sama-sama mendukung pembangunan rumah sakit ini.

Karena rumah sakit ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada saat ini maupun masa yang akan datang. 

Baca juga: Menko PMK Sebut Rumah Sakit di Pulau Galang Tak Cuma untuk Virus Corona

 

Akan miliki 1.000 tempat tidur

Selain strategis dan jauh dari pemukiman warga, fasilitas yang ada di pulau Galang sudah memadai, mulai dari listrik, air bersih hingga akses jalan menuju kelokasi juga sudah baik.KOMPAS.COM/HADI MAULANA Selain strategis dan jauh dari pemukiman warga, fasilitas yang ada di pulau Galang sudah memadai, mulai dari listrik, air bersih hingga akses jalan menuju kelokasi juga sudah baik.
Isdianto mendapat laporan Kadis Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana bahwa pembangunan  RS akan dilakukan segera, dan hanya membutuhkan waktu sekitar 1 bulan.

Rumah sakit itu memiliki kapasitas 1 000 tempat tidur dan 50 ruang isolasi bertekanan negatif.

Isdianto pun melihat manfaat ke depan dari keberadaan rumah sakit ini. Kepri dipastikan akan memiliki sebuah rumah sakit khusus penyakit infeksi.

Selama ini di semua rumah sakit penderita penyakit menular begabung dengan penderita penyakit tidak menular.

Keadaan ini membuat sangat terbuka untuk terjadinya infeksi nosokomial yaitu penularan yang terjadi di sebuah rumah sakit.

Baca juga: Jika Ada Negara yang Lockdown akibat Corona, Pulau Galang Bisa Jadi Lokasi Evakuasi WNI

Kepri rawan terpapar penyakit "emerging diseases"

Dalam catatan Dinas Kesehatan Kepri,  saat ini penyakit-penyakit menular di Negeri Segantang Lada ini antara lain TBC, TBC MDR, Hepatitis, Pneumonia, Saluran pencernaan, Typhus, DBD, Malaria.

Menurut Isdianto, sebagai wilayah yang bertetangga  langsung dengan beberapa negara, Kepri juga sangat terbuka untuk terjadinya penularan penyakit emerging deseases dan new emerging deseases.

Yang saat ini dedang mewabah adalah Covid-9. Sebelumnya pernah ada penyakit SARS, Flu burung, Ebola, Virus Zika.

Baca juga: Ganjar Pranowo: Insyaallah Jawa Tengah Siap Tanggulangi Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com