TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sebagian siswa sekolah dasar korban terdampak longsor di Desa Santanamekar Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya, mengalami trauma dan enggan bersekolah.
Mereka beralasan masih takut longsor susulan terjadi di lokasi jalan yang kesehariannya dilewati oleh anak-anak sekolah.
"Banyak teman-teman saya yang masih belum sekolah. Ketakutan saat melintas di lokasi longsor. Soalnya, ini satu-satunya jalan pulang pergi ke sekolah, kita selalu berjalan kaki lewat sini," jelas Nadia (11), salah seorang siswa SD yang hendak pergi sekolah, Kamis (5/3/2020) pagi.
Anak-anak terdampak longsor itu kesehariannya berjalan kaki pulang pergi bersekolah ke SD Cibongkar Desa Indrajaya sekitar 2 kilometer dari perkampungannya.
Baca juga: Longsor yang Timbun 1 Warga di Tasikmalaya Akibat Banjir Bandang di Hulu Sungai
Mereka pun harus melewati jalan tertutup longsor menimbun salah seorang warga yang belum ditemukan sampai sekarang.
"Adapula yang sudah memaksakan sekolah. Tapi, ada juga yang masih takut lewat sini," tambah dia.
Lokasi longsor terus diperbaiki supaya akses jalan masyarakat bisa dilalui oleh warga sekitar.
Setelah sebelumnya warga di desa tersebut terisolir akibat material longsoran tanah menutup seluruh bagian jalan.
Baca juga: Cari Korban Longsor di Tasikmalaya, Tim Gabungan Terjunkan Anjing Pelacak K-9
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.