Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Sleman Siap Tanggung Biaya Pengobatan Pasien Positif Corona

Kompas.com - 04/03/2020, 18:10 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sleman menyatakan siap menanggung biaya pengobatan pasien yang positif corona atau Covid-19.

Biaya yang ditanggung tidak hanya bagi penduduk setempat tetapi juga warga yang tinggal di Kabupaten Sleman.

"Andai kata ada pasien karena ini kondisi luar biasa di Indonesia, otomatis BPJS kesehatan tidak mengcover. Kami dari Kabupaten Sleman siap mengcover itu," ujar Bupati Sleman Sri Purnomo usai jumpa pers, Rabu (4/3/2020).

Baca juga: Virus Corona Merebak, Omset Pedagang Empon-empon Naik 200 Persen

Sri Purnomo menyampaikan, langkah kesiapan menanggung biaya pengobatan pasien yang positif Covid -19 ini merupakan bagian dari amanah pemerintah pusat.

Di mana, merupakan tanggung jawab Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah.

Biaya yang ditanggung tidak hanya bagi penduduk Sleman. Warga yang tinggal di Sleman juga akan ditanggung pembiayaannya oleh Pemerintah Kabupaten Sleman.

Pemerintah Kabupaten Sleman juga telah berkomunikasi dengan pihak rumah sakit agar tidak menolak pasien dengan gejala seperti Covid-19.

"Kita siapkan regulasinya, andai kata ada sudah kita sampaikan kepada direktur-direktur rumah sakit, terima dan tangani dengan sebaik-baiknya. Nanti administrasinya akan diselesaikan Kabupaten Sleman," jelasnya.

Baca juga: RS Rotinsulu Bandung Siapkan 8 Ruang Isolasi untuk Tangani Pasien Corona

Nantinya, pembiayaan pengobatan pasien yang positif Covid-19 akan diambilkan dari pos dana kedaruratan.

Dana kedaruratan menurutnya cukup untuk menanggung andaikata ada pasien positif Covid -19 di Sleman.

"Anggarannya cukup, selama ini kan kita anggaran dana darurat, istilahnya dana on call itu kita selalu tidak ada kekurangan," ungkapnya.

Terkait besaran dana, Sri Purnomo enggan menyebut nominalnya. Namun demikian, jika nantinya ada kekurangan masih ada APBD perubahan.

"Andikata APBD murni kita sudah mendekati habis, nanti didorong untuk ditambahi di APBD perubahan," urainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com