Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal 3 Truk BUMN Ditembaki di Papua dan Dugaan Senjata Milik TNI, Ini Penjelasan Wakapendam

Kompas.com - 04/03/2020, 14:30 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kelompok yang menembaki iring-iringan tiga truk milik Badan Usaha Milik Negara di Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (2/3/2020), masih belum terlacak.

Namun, dari hasil penyelidikan sementara, senjata yang digunakan kelomok penyerang dimungkinkan milik TNI.

"Jelas ada kemungkinan itu senjata milik TNI yang dibawa Heli MI17," kata Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi.

Baca juga: 3 Truk Milik BUMN Wijaya Karya Ditembaki di Pegunungan Bintang, Papua, Satu Kendaraan Kecelakaan

Dax lalu menjelaskan, ada kemungkinan senjata itu milik TNI yang dibawa oleh Heli MI-17 yang menabrak tebing di Pegunungan Mandala.

Sementara itu, akibat aksi penyerangan itu, sopir truk mengalami trauma.

Salah satu sopir yang panik juga sempat mengalami kecelakaan dan truknya terbalik.

"Akibat penembakan itu tidak ada korban. Hanya habis mereka dihadang, begitu mendekat ke Oksibil mungkin sopir trauma jadi kurang hati-hati dan kendaraannya ada yang terbalik," kata Dax.

Tidak ada korban jiwa

Dax melanjutkan, dalam aksi penyerangan tersebut tidak ada korban jiwa.

Para pelaku diduga hanya melakukan gangguan dan dilakukan saat kendaraan melaju kencang.

"Mereka hanya mengeluarkan tembakan gangguan saja dan dilakukan pada saat kendaraan sedang melaju kencang dan tidak berhenti," ujar Dax Sianturi, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (3/3/2020).

Namun demikian, aparat keamanan masih belum bisa melacak kelompok penyerang tersebut. Apakah dari Kelompok Kriminal Bersanjata (KKB) atau tidak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com