Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Satu Bulan Masker Langka di Bengkulu, Dikeluhkan Apotek hingga Ojek Online

Kompas.com - 04/03/2020, 12:03 WIB
Firmansyah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Sejak merebaknya virus corona, masker semakin langka di Kota Begkulu, Provinsi Bengkulu.

Sejumlah apotek di daerah itu mengatakan, sudah satu bulan distributor tak menyediakan masker.

Untuk mengecek langsung, Kompas.com berusaha mendatangi 7 apotek yang dinilai cukup lengkap di Kota Bengkulu.

Baca juga: Puluhan Lubang Tambang di Bengkulu Ditemukan Tidak Direklamasi

Namun, dari 7 apotek itu, hanya 1 apotek yang menyediakan masker.

Apotek Paten Farma I di Pasar Panorama yang didatangi pertama kali menyebut bahwa stok masker sudah kosong sejak satu bulan terakhir.

"Masker kosong sejak satu bulan, distributor bilang memang stok habis," ujar salah seorang karyawan apotek.

Baca juga: Penumpang Khawatir Virus Corona, 3 Penerbangan dari Bandung Dibatalkan

Pengecekan berlanjut ke sejumlah apotek di Jalan Danau, Jalan Mayejnd Sutoyo hingga Sekip, Kota Bengkulu.

Harga masker yang meningkat tinggi

Keke, salah seorang apoteker Apotek Mila Farma di Jalan Mayjend Sutoyo menyebutkan, pihaknya sudah satu bulan mengalami kekosongan masker.

Pada tiga hari yang lalu, ia mendapatkan masker dari pihak ketiga, bukan distributor.

Namun, harganya 3 kali lipat lebih mahal dari sebelum wabah virus corona menghantui warga.

"Dapat 5 box, satu box biasanya Rp 35.000, sekarang harganya Rp 160.000 per box, itu merek biasa. Terpaksa dijual Rp 180.000 dengan masyarakat. Permintaan warga tinggi, barang tidak ada," kata Keke.

Baca juga: Pasien Meninggal di Cianjur Dipastikan Negatif Virus Corona

Meski demikian, menurut Keke, saat ini stok masker kembali kosong di apoteknya.

Kemudian, di Jalan Sekip, salah seorang apoteker mengeluhkan harga masker yang naik berlipat ganda.

"Saya dapat harga 1 box Rp 280.000, isi 50 lembar. Biasanya Rp 35.000 per box, sekarang saya jual Rp 7.000 per satuan, barangnya juga sulit didapat," ujar seorang apoteker.

Keluhan ojek online

Mahal dan langkanya masker juga dikeluhkan pengemudi ojek online di Kota Bengkulu.

Sejak empat hari terakhir, sejumlah pengemudi ojek online di Bengkulu dirisaukan dengan penjual masker yang tidak lagi menjual dengan harga satuan atau per lembar.

Deky Andrea salah satu pengemudi ojek online di Bengkulu menyebutkan, sejak empat hari terakhir, dirinya tak dapat menemukan masker di Kota Bengkulu yang dijual satuan.

Bahkan, di salah satu apotek, masker dijual dengan harga Rp 250.000 per kotak.

"Saya selalu menyiapkan masker untuk penumpang selama ini, meski virus corona tidak merebak. Saya belinya dulu Rp 10.000 dapat 3 lembar. Nah, sejak virus corona merebak, tidak lagi ditemukan jualan masker per lembar," kata dia.

Kondisi ini menyulitkan dirinya selaku pengemudi ojek online, karena pihak perusahaan mewajibkan pengemudi menyiapkan masker untuk penumpang.

Selama ini, sebelum virus corona, harga masker paling murah seharga Rp 45.000 per kotak dengan isi 50 lembar masker.

Namun, saat ini masker satuan atau per lembar tidak ada lagi dijual di sejumlah apotek.

Warga meminta pemerintah dapat melakukan pengawasan terhadap penjualan masker yang dibutuhkan warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com