Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Siswi SMP Tewas di Gorong-gorong: Ayah Akui Mencekik dan Bersujud Saat Dibawa ke TKP Pembunuhan

Kompas.com - 04/03/2020, 10:35 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Budi Rahmat (45) pelaku pembunuhan anak kandungnya sendiri DS (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan tewas di gorong-gorong bersujud saat dibawa ke lokasi kejadian.

Saat itu pun kali pertama pelaku mengakui seluruh perbuatannya telah mencekik anak kandungnya sendiri di rumah kosong sampai meninggal gara-gara korban meminta uang untuk study tour sekolah.

Teganya lagi, setelah mengetahui anaknya meninggal, pelaku meninggalkan jasadnya untuk kembali bekerja di salah satu rumah makan tak jauh dari rumah kosong tersebut.

Baca juga: Teriakan Histeris Ibu Siswi SMP yang Tewas di Gorong-gorong: Kok Tega Ayahnya Bunuh Anak Sendiri...

Sampai akhirnya seusai bekerja, pelaku kembali lagi dan membawa mayat anaknya untuk disembunyikan ke gorong-gorong sekolah korban.

"Saya pertama kali mengaku saat dibawa ke rumah kosong itu oleh Polisi, saya langsung bersujud dan meminta maaf sekaligus mendoakan anak saya," jelas Budi kepada Kompas.com di Ruang Sel Tahanan Mako Polres Tasikmalaya Kota, Rabu (4/3/2020).

Baca juga: Siswi yang Tewas di Gorong-gorong Disebut Baru Pertama Kali Minta Uang ke Ayahnya

Mengaku menyesal dan mengaku kerap berbohong

Budi pun mengaku sangat menyesali perbuatanya sekaligus perkataan bohongnya kepada semua orang selama ini.

Dirinya mengaku kerap berbohong jika dirinya merasa tertekan dan tak mau ambil pusing.

Hal ini pun membuat dirinya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena telah menghilangkan nyawa anaknya dan tak bisa menghilangkan penyakit kebohongannya.

Baca juga: Ini Alasan Budi Sembunyikan Jasad Delis Anaknya di Gorong-gorong Sekolah

"Saya akui saya selalu berbohong kalau ada masalah ke saya. Ini jadi begini jadinya," ungkap Budi, sembari enggan menjawab lagi pertanyaan yang dilontarkan sembari kembali duduk di pojok sel.

Sebelumnya, Ibu kandung korban Wati Fatmawati (46), menyebut kalau mantan suaminya itu selalu berbohong saat masih bersamanya.

Hampir tiap hari dalam segala hal, kebohongannya terus terungkap karena seperti gampang mengucapkan kata-kata bohong.

"Iah, dasar tukang bohong. Dari dulu juga suka berbohong," singkatnya.

Baca juga: Ayah Siswi SMP yang Tewas di Gorong-gorong Mengaku Berbohong ke Guru

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com