Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Ruko di Pertokoan Jompo Akan Dirobohkan ke Jalan Sultan Agung

Kompas.com - 04/03/2020, 09:03 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Sebanyak 21 bangunan ruko yang tidak ambles di pertokoan jompo akan dirobohkan ke arah Jalan Sultan Agung.

“Ruko nomor 11 sampai 31 dirobohkan ke arah jalan,” kata Bupati Jember Faida di posko bencana, Selasa (3/3/2020). 

Pembongkaran itu berpotensi membuat material bangunan jatuh ke sungai. Selain itu, pembongkaran itu membahayakan sembilan rumah warga yang berada di seberangan sungai.

Baca juga: Polisi Selidiki Ambruknya Pertokoan Jompo di Jember

Bupati Faida pun meminta warga mengosongkan sembilan rumah itu.

"Setidaknya tidak ada di dalam rumah dan dikosongkan, karena memang berisiko," kata dia.

Faida berharap Pemerintah Provinsi Jawa Timur membantu pembongkaran itu. Menurutnya, Pemkab Jember akan kewalahan merobohkan puluhan ruko itu sendirian.

"Kami juga memasang lampu sorot, malam juga memungkinkan bekerja untuk percepatan," kata dia.

Sebanyak tiga ekskavator dan beberapa kendaraan berat lainnya telah berada di lokasi pembongkaran. Alat berat itu merupakan bantuan dari pemerintah pusat.

"Respon gubernur yang cepat akan meringankan kami, karena teknis perobohan ini tidak cukup diselesaikan hanya oleh tim teknik Pemkab Jember, perlu pendampingan serius karena ini di jalan utama," kata Faida.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pembongkaran 21 bangunan ke arah Jalan Sultan Agung merupakan opsi terbaik.

“Opsi ini harus diambil agar bangunan ruko tidak dirobohkan ke arah sungai karena membahayakan pemukiman yang ada di bawah sungai yang lebih rendah,” jelas dia. 

Khofifah meminta masyarakat setempat maklum Jalan Sultan Agung ditutup sementara. Setidaknya, pembongkaran dan evakuasi bangunan memakan waktu sekitar 14 hingga 20 hari.

Mantan Menteri Sosial itu menyarankan alat berat dan kendaraan yang digunakan mengangkut puing bangunan jangan sampai melebihi kekuatan jalan.

Baca juga: Update Terbaru Virus Corona Seluruh Dunia: Tembus 76 Negara, 48.252 Sembuh, 3.162 Meninggal

Karena, terdapat pipa PDAM yang mengaliri sekitar 3.000 pelanggan di bawah Jalan Sultan Agung.

“Jangan sampai ada pipa yang kemudian pecah sehingga mengganggu distribusi air bersih,” jelas Khofifah. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com