BATAM, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Tjetjep Yudiana mengaku dari 15 warga Batam yang dilakukan karantina terkait virus corona yang masing-masing di Asrama Haji BP Batam dan disalah satu rumah di Batam sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa (3/3/2020) pagi kemarin berkurang.
Hal ini terjadi karena dua dari 15 orang tersebut, yakni Css yang merupakan asisten rumah tangga dan tukang ojeknya saat ini menjalani mediasi.
"Jadi yang dikarantina saat ini tinggal 13 orang, empat di rumah dan sembilan di asrama haji," kata Tjetjep melalui telepon, Selasa (3/3/2020) siang kemarin.
Baca juga: 15 Warga Dikarantina, Batam Waspada Virus Corona
Untuk empat orang yang di rumah, yakni P yang merupakan sopir beserta istri dan dua orang anaknya.
Sedangkan yang di asrama haji yang sebelumnya 11 orang, kini menjadi sembilan orang.
"Dua orang ini jika telah siap prosea mediasinya, akan kembali jalani masa karantina di asrama haji," jelasnya.
Baca juga: Diduga Ketularan Virus Corona dari WNA, 15 Warga Batam Dikarantina
Lebih jauh Tjetjep mengaku sampai saat ini ke 15 orang tersebut dalam kondisi sehat, tidak ada yang sakit seperti demam, batuk, sakit tenggorakan dan sesak nafas.
"Mudah-mudahan saja selama masa inkubasi, 15 orang ini tetap dalam kondisi yang sehat," jelasnya.
Tjetjep juga mengaku sampai saat ini pihaknya terus melakukan penelusuran terhadap perjalan VP, WNA Singapura yang positif corona selama berada di Batam.
Penelusuran ini juga dibantu dari keterangan Css dan P, yang merupakan orang terdekat dari keluarga VP.
Baca juga: Fakta Jejak WN Singapura Positif Corona, Rumah di Batam, 15 Warga Dikarantina Belum Tentu Corona