Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batam Waspada Corona, WN Singapura Positif Miliki Rumah di Batam hingga 15 Warganya Dikarantina

Kompas.com - 04/03/2020, 06:36 WIB
Rachmawati

Editor

 

Kasus 103 dan kasus 104

Dilansir dari pemberitaan Kompas,com 2 Maret 2020, dari empat kasus baru virus corona di Singapura, dua kasus memiliki riwayat perjalanan ke Batam, Indonesia

Melansir laman resmi Pemerintah Singapura, gov.sg, Minggu (1/3/2020), yang pertama adalah kasus 103 seorang perempuan berusia 37 tahun dan pernah mengunjungi Batam.

Saat ditelusuri, kasus 103 adalah anggota keluarga pasien kasus 93 dan dihubungkan dengan kasus nomor 101.

Kasus 93 dilaporkan terjadi pada 26 Februari 2020 sedangkan kasus 101 diisolasi sejak 25 Februari 2020.

Baca juga: Dinkes Kepri: WN Singapura Positif Corona Punya Rumah di Batam, Berkunjung ke Mal

Pasien kedua yang pernah punya riwayat perjaklnan ke Batam adalah kasus 104 seorang perempuan berusia 25 tahun.

Ia adalah pekerja domestik yang bekerja di pasien kasus 103. Kasus ini juga dikaitkan dengan kasus 93.

Pasien 104 mengungkapkan dirinya mengalami gejala pada 23 Februari 2020. I kemudian dikirim ke NCID untuk diisolasi. Satu hari kemudian, hasil pemeriksaan menyatakan perempuan berusia 25 tahun itu positif corona.

Baca juga: 15 Warga Dikarantina, Batam Waspada Virus Corona

Diduga tertular, 15 warga Batam dikarantina

Ilustrasi karantina,SHUTTERSTOCK Ilustrasi karantina,
Setelah dua WN Singapura positif corona diketahui pernah melakukan perjalanan ke Batam, 15 warga Batam yang pernah kontak langsung dikarantina.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Tjetjep Yudiana menjelaskan 15 orang tersebut adalah pembantu, sopir dan keluarganya, serta satu tukang ojek yang selama tiga hari mengantar pembantu ke rumah kediaman warga Singapura yang positif corona.

"Saat ini semuanya sudah dikarantina, bahkan sampai hari ketujuh masa inkubasi, semua dalam keadaan sehat," kata Tjetjep

Baca juga: Terkait Corona, 15 Warga Batam Dikarantina dan Dijaga Ketat Polisi di 2 Lokasi

Sopir bersama istri dan dua anaknya dikarantina di rumahnya. Sementara pembantu dan sembilan anggota keluarganya serta seorang tukang ojek ditempatkan di lokasi yang dirahasiakan.

Selama 14 hari dikarantina, kebutuhan sehari-hari mereka dipenuhi oleh pemerintah. Mereka juga diperiksa kesehatan dan diberikan obat.

"Kami pastikan setiap perkembangannya pasien terus ter-record dan tidak terlewatkan," papar Tjetjep.

Baca juga: Dua Kasus Baru Corona Covid-19 di Singapura, Pasien Punya Riwayat Perjalanan ke Batam

Tjetjep mengatakan, dua lokasi karantina juga dijaga ketat aparat kepolisian.

Terkait kasus itu, ia berharap kerja sama semua warga Kepri untuk memberikan informasi yang jelsa sebagai antisipasi sebaran virus corona.

Ia juga mengimbau agar warga tidak perlu khawatir untuk melaporkan diri jika mengalami gejala seperti batuk, demam, sakit tenggorokan dan atau sesak nafas.

"Begitu merasa ada gejalah demam, batuk, sakit tenggorokan dan atau sesak nafas, segera laporkan ke dinas kesehatan atau langsung ke RS yang ditunjuk pemerintah," kata Tjetjep.

RS rujukan yang ditunjuk yakni RSUD Embung Fatimah atau RSBP Batam.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hadi Maulana, Vina Fadhrotul Mukaromah | Editor: Farid Assifa, Aprillia Ika, Inggried Dwi Wedhaswary, Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com