Berdasarkan laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta, letusan terjadi selama 450 detik.
Akibat letusan itu, muncul kolom abu setinggi 6.000 meter dari kawah gunung. Muncul pula awan panas ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak maksimal 2 kilometer.
BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada.
Status itu belum berubah sejak Mei 2018.
Baca juga: Gunung Merapi Kembali Meletus dengan Tinggi Kolom 6.000 Meter
Kapolda Maluku Utara, Brigjen Pol Rikwanto melantik 205 bintara Polri di SPN Sofifi, Maluku Utara, Senin (2/3/2020).
Namun, dari ratusan polisi baru yang dilantik tersebut, ada yang beda di antara yang lainnya. Dia adalah Bripda Ribut Fajar.
Dalam pelantikan itu, ia tak dihadirin orangtuanya dikarenakan keduanya orangtuanya telah meninggal.
Ribut mengatakan, ayahnya meninggal sewaktu dirinya berusia tujuh bulan di dalam kandungan ibunya. Setelah Ribut lahir, ibunya meninggal dunia.
Dia mengaku, sudah 3 kali mengikuti seleksi Bintara.
Tes pertama tidak lulus, gagal di tes psikologi dan tes kedua gagal di kesehatan dan tes ketiga ini barulah lulus hingga dilantik menjadi keluarga besar Polri.
"Tidak putus asa, Alhamdulillah tes ketiga saya lolos," kata Ribut Fajar, saat ditemui usai upacara.
Sebelum menjadi anggota Polri, kata dia, kesehariannya menjadi seorang guru ngaji dan menjadi penjaga (marbot) masjid.
Semua itu mampu dijalani berkat tekad yang kuat tinggal dengan orangtua angkatnya.
"Kelulusan saya murni tanpa diminta biaya apapun," ujarnya.
Baca juga: Anak Yatim Piatu Sejak Bayi Itu Kini Jadi Seorang Anggota Polisi