Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kondisi Jabar Usai Dua Warga Positif Corona, Banyak Orang Periksakan Diri, Bentuk Crisis Center, Ruang Isolasi Ditambah

Kompas.com - 04/03/2020, 05:10 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Dua warga Depok, Jawa Barat positif terjangkit virus corona.

Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (2/3/2020).

Dua warga tersebut tertular setelah sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.

Bagaimana kondisi wilayah Jawa Barat setelah dua orang warganya diumumkan positif corona? Berikut fakta-faktanya:

Baca juga: Jabar Bentuk Crisis Center Corona, Ini Nomor Kontak yang Bisa Dihubungi

1. Siaga satu

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona
Pasca-pengumuman kasus corona di Depok, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menetapkan status siaga satu virus corona.

"Ya, kita posisi siaga satu virus corona di Jabar," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Namun ia mengimbau masyarakat tidak panik. Pemerintah Jawa Barat, lanjutnya, akan melakukan langkah-langkah antisipasi untuk menekan penularan.

Baca juga: Stok Masker Habis? Virus Corona Bisa Dicegah dengan PHBS

2. Bentuk Covid-19 crisis center

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (20/2/2020).KOMPAS.COM/DENDI RAMDHANI Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (20/2/2020).
Emil telah membentuk crisis center yang dinamai Covid-19 Crisis Center.

Crisis center ini dibentuk salah satunya mengantisipasi penularan virus corona.

"Saya laporkan per hari ini sudah dibentuk Jabar Covid-19 Crisis Center. Tepatnya ada di command center kami. Ketuanya dipimpin saya sebagai gubernur, ketua harian Pak Sekda, Sekretarisnya Kadinkes," kata dia.

Crisis center ini akan hadir di 27 kota/kabupaten di Jawa Barat.

Masyarakat yang membutuhkan informasi virus corona bisa menghubungi nomor hotline Crisis Center Covid-19 Dinkes Jabat 08112093306.

Emil mengklaim, Pemprov Jabar sudah menyiapkan alur rujukan pasien diduga terinfeksi corona.

Sebanyak 27 unit rumah sakit daerah ditunjuk menjadi rujukan.

"Kesimpulannya, semua rumah sakit daerah yang berjumlah 27 unit menjadi rujukan utama, berkoordinasi dengan RS kelas A, RS Sadikin untuk mengecek sampelnya," ucap Emil.

Baca juga: Empon-empon Corona Diburu Warga di Pasar Wage Purwokerto

3. Sebar 10.000 masker

ilustrasi maskershutterstock ilustrasi masker
Pemprov Jawa Barat mengirim 10.000 masker bagi Pemerintah Kota Depok.

Masker tersebut diprioritaskan hanya untuk warga yang sakit.

"Akan dititipkan ke wali kota dan wakil untuk keperluan suplai masker orang sakit," kata dia.

Emil menegaskan, masker hanya diperuntukkan bagi mereka yang sakit atau orang yang sehat namun berada di lingkungan orang sakit.

"Jangan sampai orang sakit ini beli enggak ada karena dibeli orang sehat yang panic buying," ungkap dia.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Apa yang Harus Dilakukan Ibu Hamil?

4. Banyak warga periksakan diri

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona
Usai dua warga Jawa Barat diumumkan positif terjangkit corona, warga lainnya berbondong-bondong memeriksakan diri ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

RSHS memang menjadi satu dari tujuh rumah sakit rujukan bagi penderita Covid-19.

Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat Nina Susana Dewi mengatakan, mereka khawatir tejangkit COVID-19.

"Setelah ada yang positif, ada yang hanya flu dan riwayat ke luar negeri memeriksakan diri hanya untuk mendapat surat bebas corona," katanya.

Sebagian besar pasien yang memeriksakan diri, katanya, tidak memiliki gejala yang sama dengan penderita virus corona.

"Mengingat banyak yang ingin memeriksakan diri, jadi kami usul agar ada ring. Jadi rumah sakit swasta bisa menyiapkan ruang isolasi juga, sehingga bisa terbagi rata dan terlayani. Kalau semua di RSHS kasihan," kata Nina.

Baca juga: Pasien Positif Corona Tak Kenal WN Jepang yang Diduga Menularinya

5. Ruang isolasi RSHS ditambah

Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin  (RSHS) dr. R. Nina Susana Dewi tengah menjelaskan kondisi pasien Sunarti saat dirawat di RSHS Bandung sebelum akhirnya dipulangkan ke Rumahnya.KOMPAS.com/AGIEPERMADI Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dr. R. Nina Susana Dewi tengah menjelaskan kondisi pasien Sunarti saat dirawat di RSHS Bandung sebelum akhirnya dipulangkan ke Rumahnya.
Nina menjelaskan, penambahan ruang isolasi di RSHS dilakukan guna menindaklanjuti kasus corona ini.

"Jadi kami semula punya 5 kamar isolasi. Sebagai bentuk perhatian kami kepada masyarakat, kami geser satu lantai dengan kapasitas 7 kamar. Jadi kami punya 12 kamar isolasi," ujar Nina

Penambahan ruang isolasi setelah RSHS dinyatakan sebagai salah satu rumah sakit rujukan.

Selain RSHS Bandung, rumah sakit rujukan Covid-19 lainnya yakni RSUD Dr Slamet Garut, RSU Gunung Jati Cirebon.

Kemudian, RSTP Dr H A Rotinsulu Bandung, RSU R Syamsudin, RSU Kabupaten Indramayu dan RSU Subang.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Dendi Ramdhani, Vitorio Mantalean | Editor: Abba Gabrilin, Egidius Ptnistik, Irfan Maulana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com