Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masker Langka, Petugas Medis di Tasikmalaya Terpaksa Beli Sendiri

Kompas.com - 03/03/2020, 18:57 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Persediaan masker di Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya diketahui hanya tersisa 3 dus untuk kebutuhan seluruh puskesmas wilayah itu pasca-merebaknya virus Corona sejak awal tahun 2020.

Petugas medis di setiap puskesmas terpaksa harus membeli masker sendiri untuk digunakan saat pemeriksaan pasien selama ini.

Pemkot Tasikmalaya melalui dinas kesehatan pun telah mengajukan masker ke Provinsi Jawa Barat. Namun stoknya disebut-sebut sudah habis. 

"Di gudang kita ada stok tinggal 3 dus untuk disebar ke seluruh puskesmas selama kurun waktu bulan ini (Maret 2020). Memang segitu lagi stoknya, itu pun kiriman dari Dinkes Jawa Barat. Terpaksa para petugas medis di puskesmas ada yang harus beli sendiri karena wajib pakai saat penanganan pasien," jelas Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Encu Darsiwa, kepada wartawan di kantornya, Selasa (3/3/2020).

Baca juga: Ridwan Kamil: Polisi Akan Tindak Tegas Penimbun Masker

Encu pun menambahkan, pihaknya akan meminta seluruh kepala puskesmas di Kota Tasikmalaya untuk mencari stok masker ke berbagai tempat karena sangat dibutuhkan.

Bila perlu, pencarian masker ini akan dilakukannya ke luar daerah lain di Jawa Barat yang masih memiliki stok berlebih.

"Intinya seperti itu. Besok akan kita ingatkan juga kepada para kepala puskesmas soal ini. Serta soal mengingatkan masyarakat agar berperilaku pola hidup sehat," tambahnya.

Sementara itu, Ola Risnawati, salah satu staf gudang obat Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengatakan, selama ini dalam kondisi normal, setiap puskesmas mendapatkan 6 dus masker yang masing-masing dus berisi 50 potong.

Saat ini, pasca-merebaknya virus corona, lanjut Ola, sebanyak 3 dus berisi 150 masker ini akan dibagikan ke seluruh puskesmas yang berjumlah 20 unit dan tersebar di 10 kecamatan.

"Selama ini stok masker di Dinas Kesehatan Pemkot sudah kosong dan langka, tinggal sisa 3 dus ini yang akan dibagikan ke 20 puskesmas. Bahkan, biasanya suka ada yang minta dari RSUD Soekardjo juga. Di rumah sakit juga sama kesulitan stok masker. Apalagi sekarang Jabar sudah siaga 1 corona, pasti akan semakin sulit stok," kata Ola.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menerapkan status siaga satu menyusul dua warga negara Indonesia yang positif terjangkit virus corona.

Dua warga yang positif corona itu adalah warga Depok, Jawa Barat.

"Ya, kita posisi siaga satu virus corona di Jabar," ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil di Bogor, Jabar, Senin (2/3/2020).

Baca juga: Jokowi: Stok Masker Dalam Negeri Cukup, Kurang Lebih 50 Juta

Ia mengimbau masyarakat yang mengalami gejala seperti virus corona untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit rujukan utama di 27 kabupaten dan kota di Jabar.

"Semua rumah sakit di 27 daerah itu rumah sakit utama, saya imbau warga mengalami atau melihat gejala-gejala yang mirip, ya kan susah dibedakan mana flu mana corona, untuk segera mengecek," kata Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com