MAKASSAR, KOMPAS.com - FI (14), seorang gadis remaja di Kompleks Pemda Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi korban pelemparan sperma oleh orang tak dikenal pada Jumat (21/2/2020) lalu.
Menanggapi hal itu, Psikolog asal Makassar Widyastuti mengaku, pelaku yang nekat melakukan hal tersebut cenderung mengidap gangguan eksibisionisme.
"Eksibisionis merupakan perilaku memamerkan alat kelamin kepada orang lain yang rata-rata dipamerkan kepada lawan jenis," ujarnya kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (3/3/2020).
Baca juga: Sasaran Teror Pelemparan Sperma di Tasikmalaya Tak Hanya Perempuan yang Jalan Sendirian
Menurut dia, perilaku seseorang yang mengidap gangguan tersebut terjadi pada orang yang kurang percaya, diri dalam hal seksualitas.
"Sehingga salah satu cara menunjukkan seksualitasnya dengan cara memamerkan seperti itu. Dan itu menunjukkan istilahnya dalam tanda kutip dia merasa berkuasa, dia merasa mampu gitu," kata Widya.
Dikatakan Widya, cara itu dipakai orang yang memiliki gangguan eksibisonis untuk menguatkan dirinya sekaligus melampiaskan, hasrat seksualitas yang lemah.
Penyebab lain muncul gejala eksibisionis disebabkan kebiasaan nonton film porno.
"Kan istilahnya dia tidak memiliki tempat pelampiasan sehingga dia mencari sasaran dengan cara seperti itu," jelasnya.
Baca juga: Remaja Putri di Makassar Jadi Korban Teror Sperma
Dia mengatakan, gangguan eksibisionisme bisa dihilangkan bila yang bersangkutan menyadari bahwa perbuatan yang dilakukannya salah.
Selain itu, konsultasi dengan psikolog bisa dilakukan bila seseorang yang memiliki gamgguan ingin berubah.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan