KOMPAS.com - Yus Yunus, sopir truk asal Polewali Mandar, yang tewas diamuk massa di hadapan polisi di Papua yang bersenjata.
Setelah itu, tersiar kabar korban tewas karena telah menabrak babi milik warga di Kabupaten Dogiyai, Papua. Hal itu dibantah Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw.
Kapolda menjelaskan, korban tewas karena diamuk massa setelah dituduh menabrak salah satu warg bernama Demianus Mote hingga tewas.
Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, kecelakaan tersebut diduga Demianus hilang kendali lalu menyerempet mobil Yunus.
Begini fakta lengkapnya:
Pada hari Minggu (23/2/2020), Demianus mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi dari arah Dogiyai menuju Distrik Kamu Utara dan kemudian menabrak babi.
Damianus diduga tidak dapat mengendalikan motornya dan oleng ke kanan lalu terserempet bemper mobil truk yang di kemudikan Yus Yunus yang datang dari arah berlawanan sehingga mengakibatkan Demianus meninggal di tempat kejadian.
"Sementara saudara Yus Yunus memberhentikan kendaraanya dan meminta bantuan menggunaan radio mobil kepada rekannya Risman dan melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Kamu dan pada Pukul 12.20 WIT, selanjutnya anggota Polsek Kamu mendatangi TKP," kata Waterpauw, melalui rilis, Minggu (1/3/2020).
Baca juga: Sopir Tewas Diamuk Massa di Hadapan Polisi, Kapolda Papua: Kalau Anggota Bertindak Tegas Ada Korban
Waterpauw mengaku, saat polisi tiba di lokasi kejadian, warga sudah mengerumuni korban. Saat itu, posisi Yunus sopir berada di pinggir jalan.
"Kami berupaya mengevakuasi sopir ke dalam mobil patroli. Namun, dengan situasi massa yang mulai brutal sehingga sopir truk tersebut terseret dari dalam mobil, sehingga kami memberikan tembakan peringatan sesuai perintah Wakapolsek dan situasi massa semakin brutal," tutur Waterpauw.
Tembakan peringatan yang dikeluarkan polisi rupanya tidak membuat massa membubarkan diri dan suasana justru menjadi semakin panas.
Setelah sopir truk dikeroyok hingga terjatuh, kemudian massa membubarkan diri.
Baca juga: Fakta Baru Erupsi Merapi, Kepanikan Penambang Pasir hingga Tekanan Gas yang Besar
Melihat kondisi korban, polisi segera meminta bantuan untuk menyiapkan ambulans untuk mengevakuasi korban Demianus Mote ke puskesmas.
Namun, dari pihak keluarga dibawa ke kediamannya. Selanjutnya polisi mengevakuasi Yus Yunus ke dalam mobil patroli untuk dibawa ke puskesmas
Seperti diketahui, kasus tersebut sempat menjadi viral di media sosial. Warganet sempat mempertanyakan tindakan anggota polisi dengan senjata di lokasi kejadian.
Baca juga: Bentrok TNI-Polri di Tapanuli Utara, 6 Orang Terluka,1 Polsek Rusak, Ini Penjelasan TNI
Sementara itu, kasus tersebut menjadi sorotan Mabes Polri. Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Papua memeriksa tujuh anggota kepolisian terkait tewasnya Yus Yunus.
"Kemarin tujuh orang itu yang sudah diperiksa," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/3/2020).
Kendati demikian, ia belum merinci lebih lanjut mengenai hasil pemeriksaan terhadap para anggota yang bertugas di lokasi kejadian tersebut.
Baca juga: 7 Polisi di Papua yang Saksikan Sopir Truk Tewas Diamuk Massa Diperiksa Propam
Selain itu, korban juga berencana berziarah ke makam mendiang ayahnya.
Yus juga baru saja menikah dan ingin berkumpul dengan kembali dengan keluarganya di Polewali Mandar setelah beberapa tahun merantau di Papua.
Sementara itu, Kakak Yus, Hasriani, berharap polisi mengusut tuntas kasus kematian adiknya tersebut.
"Polisi harusnya punya Protap pengamanan di TKP, bukan malah membiarkan adik saya terbunuh dan disiksa hingga tewas," kata Hasriani di rumahnya, Desa Sumberjo, Dusun Taramanu, Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, Minggu (1/3/2020).
Baca juga: Sopir Truk yang Tewas Diamuk Massa di Papua Baru Menikah dan Janji Akan Pulang Kampung
(Penulis: Devina Halim | Editor: Krisiandi, David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.