Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Truk Tewas Diamuk Massa di Depan Polisi di Papua, Bukan Gara-gara Babi...

Kompas.com - 03/03/2020, 14:25 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Yus Yunus, sopir truk asal Polewali Mandar, yang tewas diamuk massa di hadapan polisi di Papua yang bersenjata.

Setelah itu, tersiar kabar korban tewas karena telah menabrak babi milik warga di Kabupaten Dogiyai, Papua. Hal itu dibantah Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw.

Kapolda menjelaskan, korban tewas karena diamuk massa setelah dituduh menabrak salah satu warg bernama Demianus Mote hingga tewas. 

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, kecelakaan tersebut diduga Demianus hilang kendali lalu menyerempet mobil Yunus.  

Begini fakta lengkapnya:

1. Kronologi kecelakaan yang tewaskan Demianus

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Pada hari Minggu (23/2/2020), Demianus mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi dari arah Dogiyai menuju Distrik Kamu Utara dan kemudian menabrak babi.

Damianus diduga tidak dapat mengendalikan motornya dan oleng ke kanan lalu terserempet bemper mobil truk yang di kemudikan Yus Yunus yang datang dari arah berlawanan sehingga mengakibatkan Demianus meninggal di tempat kejadian.

"Sementara saudara Yus Yunus memberhentikan kendaraanya dan meminta bantuan menggunaan radio mobil kepada rekannya Risman dan melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Kamu dan pada Pukul 12.20 WIT, selanjutnya anggota Polsek Kamu mendatangi TKP," kata Waterpauw, melalui rilis, Minggu (1/3/2020).

Baca juga: Sopir Tewas Diamuk Massa di Hadapan Polisi, Kapolda Papua: Kalau Anggota Bertindak Tegas Ada Korban

2. Petugas sudah berupaya melindungi korban

Sopir truk tewas diamuk massa di depan polisi yang membawa senjataTribunnews Sopir truk tewas diamuk massa di depan polisi yang membawa senjata

Waterpauw mengaku, saat polisi tiba di lokasi kejadian, warga sudah mengerumuni korban. Saat itu, posisi Yunus sopir berada di pinggir jalan.

"Kami berupaya mengevakuasi sopir ke dalam mobil patroli. Namun, dengan situasi massa yang mulai brutal sehingga sopir truk tersebut terseret dari dalam mobil, sehingga kami memberikan tembakan peringatan sesuai perintah Wakapolsek dan situasi massa semakin brutal," tutur Waterpauw.

Tembakan peringatan yang dikeluarkan polisi rupanya tidak membuat massa membubarkan diri dan suasana justru menjadi semakin panas.
Setelah sopir truk dikeroyok hingga terjatuh, kemudian massa membubarkan diri.

Baca juga: Fakta Baru Erupsi Merapi, Kepanikan Penambang Pasir hingga Tekanan Gas yang Besar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com