Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Lapaknya Dibongkar, Ibu Penjual Nasi Ini Panjat Tower Stasiun Tegal

Kompas.com - 03/03/2020, 13:40 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

TEGAL,KOMPAS.com - Pembongkaran lapak pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Stasiun Kota Tegal, Jawa Tengah diwarnai protes pedagang.

Salah satu pedagang nasi, Yuli Purwari (40) bahkan nekat memanjat tower stasiun, Selasa (3/3/2020).

Yuli naik saat proses pembongkaran yang dilakukan Pemkot Tegal dan PT KAI sebagai upaya revitalisasi wajah kota di hari kedua yang berlangsung Selasa pagi.

Baca juga: Tower SUTT PLN Rembang Roboh, Ibu dan 2 Anaknya Luka-luka, 3 Kabupaten Alami Pemadaman Listrik

Proses pembongkaran dengan alat berat baru berjalan sekitar satu jam, ibu satu anak ini nekat menaiki tower sekitar pukul 09.00 WIB.

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono yang datang berusaha membujuk melalui pengeras suara.

Tak mendapat respons dari Yuli, seorang petugas Damkar turut naik ke atas tower untuk membujuk.

Komunikasi kembali berjalan antara Dedy bersama Yuli melalui HT.

"Saya janji nanti langsung akan ditempatkan di relokasi yang layak. Ibu turun," kata Wali Kota Dedy.

Namun upaya tersebut belum membuat Yuli mau beranjak turun. Negosiasi antara Yuli dan petugas masih berjalan di atas tower.

Yuli akhirnya mau turun setelah merasa puas dengan jawaban Walikota Dedy. Saat turun, suaminya turut menjemputnya di atas. Proses turun membutuhkan waktu sekiter setengah jam.

Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Tumbangnya Tower Telekomunikasi yang Tewaskan 3 Pekerja di Langkat

Karena ia nampak kelelahan, setelah turun Yuli langsung dirujuk ke RSUD Kardinah Tegal dengan ambulans.

Wali Kota Tegal mengatakan, pihaknya bisa memahami kegelisahan PKL. Saat ini, pihaknya tengah mengupayakan tempat relokasi yang lebih baik kalau alternatif sebelumnya dirasa memadai bagi PKL.

"Kami masih upayakan di sekitar sini tempat yang lebih layak untuk berjualan," kata Dedy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com