Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Protes ke DPRD Garut soal Tanah untuk Jalan Poros Tengah

Kompas.com - 03/03/2020, 11:38 WIB
Ari Maulana Karang,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Pembangunan ruas jalan poros tengah yang menghubungkan Kecamatan Cilawu dan Kecamatan Banjarwangi, Garut, Jawa Barat, mendapat protes dari warga asal Tasikmalaya, Jawa Barat.

Proyek tersebut saat ini tengah dihentikan oleh Pemerintah Kabupaten Garut.

Anggota Komisi II DPRD Garut Dedi Suryadi mengatakan, dirinya didatangi warga Tasikmalaya yang tanahnya digunakan untuk jalan tersebut tanpa dibayar.

Baca juga: Jabar Siaga 1 Corona, Wali Kota Tasikmalaya Minta Pasien di Puskesmas Tak Panik

Dedi bersama ketua dan wakil ketua Komisi II DPRD Garut kemudian turun ke lapangan untuk melihat langsung lokasi pembangunan jalan tersebut.

“Jadi panjang total jalannya rencananya 13 kilometer, 12 kilometer di antaranya ada di lahan Perhutani,” kata Dedi saat ditemui di ruang Komisi II DPRD Garut, Senin (2/3/2020).

Dedi menuturkan, warga Tasikmalaya yang protes mengatakan bahwa tanah mereka seluas 600 meter persegi diserobot untuk pembangunan jalan tersebut.

Dedi mengatakan, warga tersebut sempat diundang untuk bermusyawarah, namun memilih tidak datang karena takut.

“Takut di musyawarah dia malah jadi sorakan warga lain, karena minta ganti rugi, padahal tanahnya lega, 600 meter persegi yang kena jalan, makanya tidak datang,” kata Dedi.

Baca juga: Sempat Dirawat, Pasien Suspect Virus Corona di Cianjur Meninggal

Lokasi tanah warga Tasikmalaya yang digunakan untuk jalan poros tengah, menurut Dedi, secara administratif berada di wilayah Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya.

Dedi berharap, pemerintah tidak asal main tabrak saja saat membangun jalan.

Apabila ada tanah warga yang digunakan, sebaiknya dibicarakan dan diberi ganti rugi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com