Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erupsi Gunung Merapi dengan Kolom Abu 6.000 Meter Disebabkan Tekanan Gas

Kompas.com - 03/03/2020, 10:36 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Gunung Merapi erupsi pada Selasa (03/03/2020) pukul 05.22 WIB dengan tinggi kolom kurang lebih 6.000 meter.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, mengatakan penyebab erupsi Gunung Merapi ini karena dorongan gas.

"Kalau yang dulu-dulu freatik itu gas murni tidak ada material magmatis, yang ini kan sudah sejak bulan Agustus 2018 sudah keluar magmanya. Tetapi dominan masih gas," ujar Hanik Humaida, Selasa (03/03/2020).

Baca juga: Gunung Merapi Erupsi, Begini Cara Membersihkan Abu Vulkanik di Mobil

BPPTKG Yogyakarta mencatat tinggi kolom erupsi Gunung Merapi tercatat kurang lebih 6 kilometer. Hal ini menunjukan tekanan gas yang besar.

"Tekanan gasnya lebih besar dari yang kemarin," ungkapnya.

Hanik mengatakan material yang dihembuskan saat letusan terjadi juga didominasi gas.

"Jadi ini merupakan erupsi tunggal. Seperti kemarin dominasi erupsi adalah erupsi gas," sebut Hanik.

Erupsi Gunung Merapi ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 milimeter. Sementara durasi tercatat 450 detik.

Baca juga: Imbas Erupsi Gunung Merapi, Bandara Adi Soemarno Solo Ditutup

Awan panas guguran ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak maksimal 2 kilometer.

"Jadi masih ke arah bukaan kawah," tegasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com