Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Rudy Spiderman asal Parepare, Konten Kreator yang Bersihkan Got dan Hapus Cat Saat Demo

Kompas.com - 03/03/2020, 09:09 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Rudy Hartono, spiderman pemerhati lingkungan di Kota Parepare, Sulawesi Selatan mendapatkan hadiah umrah gratis saat menghadiri kajian di Masjid Al Irasyad Kota Parepare, Senin (2/3/2020).

Hadiah tersebut diberikan oleh Pasukan Amal Salaeh (Paskas) karena keikhlasan Rudy membersihkan lingkungan.

Yanti Nurdayanti, koordinator Gerakan Infak Beras, Paskas, Kota Parepare mengatakan program umrah diberikan pada imam masjid, penghafal Al Quran, dan khusus kepada orang yang iklhlas dan tulus berbuat baik seperti yang dilakukan Spiderman Parepare, Rudy Hartono.

Baca juga: Karena Keikhlasannya Bersihkan Sampah, Spiderman Parepare Dihadiahi Umrah Gratis

Warga Jalan Sawi, Kelurahan Ujung Baru, Kecamatan Soreang ini sempat viral setelah membersihkan sampah dengan mengunakan kostum Spiderman pada tahun 2019 lalu.

Ia merekam aksinya saat mebersihkan selokan menggunakan pakaian spiderman dan videonya diunggal di media sosial agar warga Kota Parepare ikut menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan.

Berhenti kuliah dan jadi konten kreator

Rudi Hartono dan keponakannya Gizka (Sumber: Dokumen pribadi Rudi)Rudi Hartono Rudi Hartono dan keponakannya Gizka (Sumber: Dokumen pribadi Rudi)
Rudy Hartono lahir di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan pada 6 Juni 1983. Ia delapan bersaudara dari pasangan almarhum Muhammad Yusuf dan Harmini.

Ia sempat berhenti kuliah untuk membiayai adik bungsunya. Rudy pun menjadi tulang punggung bagi keluarganya.

“Saya 8 bersaudara, kami terpaksa harus berhenti kuliah untuk membiayi adik bungsu kami. Saat ini di rumah, ibu saya membuka warung untuk menghudupi kesehariannya. Saya menjadi tulang punggung keluarga membantu biaya hidup Ibu dan beberapa adik saya," kata Rudy Hartono, Rabu (8/1/2020).

Baca juga: Kisah Spiderman Pemungut Sampah, Tubuh Gatal-gatal hingga Bawa Pesan Lingkungan

Sehari-hari dia adalah konten kreator dan editor media online di Kota Parepare. Rudy juga pernah menjadi citizen jurnalis di salah satu televisi nasional.

Ia juga kerap diminta untuk mengambil gambar oleh sejumlah televisi stasiun televisi luar negeri jika ada isu yang menari.

Rudy juga pernah diminta KPU Kota Parepare sebagai pemateri di Komisi Pemilihan Umum Kota Pare-pare bagaiman cara bersosialisasi di media sosial.

Saat menjadi pemateri, Rudy tetap menggunakan baju Spiderman miliknya.

Baca juga: Brigadir Bayu, Spiderman yang Hibur Anak-Anak Korban Banjir Bogor

Beli kostum Spiderman untuk hibur keponakan

Spiderman sampah membersihkan coretan di papan kantor DPRD Parepare (Sumber: Dokumen pribadi Rudi) Spiderman sampah membersihkan coretan di papan kantor DPRD Parepare (Sumber: Dokumen pribadi Rudi)
Rudy membeli kostum Spiderman pada tahun 2018 lalu di sebuah toko online. Kostum itu rencananya digunakan untuk menghibur Gizka keponakannya yang saat itu masih berusia 2 tahun.

Gizka, kata Rudy, sangat menyukai tokoh Spiderman.

Namun saat sang paman menggunakan kostum Spiderman, Gozka malah menangis.

"Awalnya beli hanya untuk menghibur ponakan saja kalau pas nangis. Tapi ternyata pas saya pakai, Gizka malah ketakutan, jadi kostumnya lama tidak terpakai," kata Rudi.

Baca juga: Trauma Healing Korban Bencana: Ada Spiderman, Badut, hingga Tebak-tebakan Berhadiah Ala Jokowi

Ia pun menggunakan kostum tersebut utnuk membersihkan sampah. Tak hanya di got dan selokan, ia juga menjelajahi pantai dan sejumlah tempat wisata untuk memunguti sampah.

"Waktu belum memakai kostum, setiap saya pungut sampah tidak ada yang bantu. Setelah pakai kostum, banyak yang tertarik ikut memungut sampah. Itulah mengapa saya memakai kostum ini," ujarnya.

Baca juga: Ini Sosok Spiderman Sampah, Pakai Kostum Tak Segan Bersihkan Got

Rendam kostum dan keluarkan dana pribadi

Spiderman sampah memunguti sampah di kawasan pantai (Sumber: Dokumen pribadi Rudi Hartono) Spiderman sampah memunguti sampah di kawasan pantai (Sumber: Dokumen pribadi Rudi Hartono)
Rudy bercerita ia pernah masuk dalam got di kawasan Kecamatan Soreang seteah melihat ada sampah berbau busuk dan menyumbat selokan.

"(Sampah) Itu kelihatan lama, lalu saya buka sumbatannya. Gatal-gatal tubuh saya dan bau sekali. Sudah pakai sabun ini itu masih bau," katanya.

Tak hanya itu, Rudi pun terpaksa merendam kostumnya selama beberapa hari dan berulang kali mencucinya lantaran bau masih tercium.

"Itu benar-benar jadi pengalaman tak terlupakan bagi saya," ujar dia.

Baca juga: Warga Parepare Diterkam Buaya Saat Menjaring Ikan

Rudy pun pernah membersihkan papan nama kantor DPRD Kota Parepare yang dicat mahasiswa saat melakukan aksi demo.

Ia pun merogoh kocek pribadinya sekitar Rp 50.000 membeli tiner.

"Kok saya pikir tidak ada inisiatif membersihkan, ya sudah, saya beli tiner dan saya bersihkan saja," ujar dia.

Aksi itu ia lakukan untuk memotivasi mahasiswa agar tetap menjadi kebersihan lingkungan saat aksi.

Rudy mengaku jika ia juga mendapat cemoohan dari orang lain'.

Baca juga: 526 Rumah di Parepare Rusak Diterjang Angin Kencang

"Ada yang nyeletuk, kasihan pengen masuk TV sampai pakai kostum spiderman. Padahal, bukan itu tujuan saya," paparnya.

Aksi yang ia lakukan semata-mata lantaran keprihatinannya melihat kondisi sampah di sekitar lingkungan.

Apalagi, kata dia, di kawasan wisata yang sebenarnya memiliki potensi besar seperti pantai.

"Bagi saya, Parepare itu memiliki potensi luar biasa. Jika sampah tidak dikelola baik, artinya mereka tidak mensyukuri pemberian Tuhan," ungkap Rudy..

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Suddin Syamsuddin | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com