Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Ritual Adat Kawalu, Kawasan Baduy Dalam Ditutup Tiga Bulan

Kompas.com - 03/03/2020, 06:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Masyarakat adat Baduy Dalam menggelar ritual adat Kawalu selama tiga bulan sejak 25 Februari hingga 31 Mei 2020.

Saat menggelar ritual adat Kawalu atau ritual menutup diri dari masyarakat luar, kawasan wisata adat yang ada di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Banten, ditutup bagi wisatawan selama tiga bulan.

"Sudah ditutup sejak 25 Februari lalu sampai 31 Mei 2020 mendatang. Pengunjung tidak diperkenankan masuk ke Baduy Dalam," kata Perangkat Desa Kanekes Sarpin kepada Kompas.com saat dihubungi, Senin (2/3/2020).

Baca juga: Kawasan Wisata Baduy Dalam Ditutup Selama Tiga Bulan

Selama tiga bulan ritual tersebut digelar, wisatawan yang datang hanya boleh di kawasan Baduy Luar.

Kawasan yang boleh dikunjungi adalah Ciboleger dan paling jauh adalah Perkampungan Gajeboh, batas wilayah Baduy Luar dan Baduy Dalam.

Ritual Kawalu biasanya dilakukan setiap awal tahun dan digelar satu kali dalam setahun.

Saat ritual berlangsung hanya orang-orang tertentu yang dizinkan masuk ke wilayah Baduy Dalam. Mereka adalah tamu dari instasi pemerintah dan tamu yang akan berziarah.

Baca juga: Seba Baduy, Tradisi Ratusan Tahun Masyarakat Baduy Syukuri Hasil Bumi

"Yang boleh masuk hanya tamu dari instansi pemerintah, itu pun paling banyak 10 orang, serta tamu untuk kepentingan ziarah," kata Sarpin, perangkat Desa Kanekes Sarpin kepada Kompas.com saat dihubungi, Senin (2/3/2020).

Setelah ritual Kawalu berakhir, masyarakat adat Baduy Dalam akan menggelar Seba Baduy.

Saat ritual itu digelar, ribuan warga suku Baduy Dalam dan Baduy Dalam akan berjalan kaki sejauh 40 kilometer ke Pendopo Bupati Lebak di Rangkasbitung.

Baca juga: Mengenal Sungai Lokasi Tewasnya 5 Siswa SMP Jakarta Saat Wisata ke Baduy

 

Aturan adat di Baduy

Masyarakat Baduy Luar dan Baduy Dalam.DOK. Humas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Masyarakat Baduy Luar dan Baduy Dalam.
Suku Baduy yang ada di wilayah Desa Coboleger hingga Rangkasbitung terdiri dari dua perkampungan besar yakni Baduy Dalam dan Baduy Dalam.

Yang membedakan dua perkampungn ini adalah masyarakat Baduy Luar sudah mulai menerima perubahan zaman. Sedangkan Baduy Dalam masih teguh menjalankan adatnya.

Sejak tahun 1990, kawasan suku Baduy telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Lebak.

Sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani ataupun pengrajin anyaman, sehingga kondisi alam dan nuansanya terasa sangat asri karena tak terjamah teknologi maupun pembangunan.

Baca juga: Jangan Sembarangan Foto di Baduy dan Aturan Adat Lainnya

Pengunjung yang datang diwajibkan untuk menjaga kebersihan, ketertiban, dan sopan santun.

Selain itu pengunjung diimbau tidak membawa dan menggunakan narkoba serta tidak melakukan tindakan asusila.

Pengunjung juga tidak diperkenankan membawa nasi kotak dengan unsur plastik dan kertas dan dilarang membuang puntung rokok yang menyala.

Baca juga: 5 Siswanya Tewas Tenggelam di Kawasan Baduy, SMP Budhaya III Libur 3 Hari

Selama ini warga yang tinggal di kawasan tersebut selalu menjaga kebersihan kampung sebagain bagian dari adat.

Jika di kawasan Baduy Dalam, pengunjung tidak boleh menggunakan sabun, sampo, dan pasta gigi untuk menjaga kejernihan air.0

Di kawasan Baduy Dalam, pengunjung hanya boleh datang sebelum jam lima sore. Pengunjung juga tak boleh mengambil foto dan video selama berada di kawasan Baduy Dalam dan dilarang menggunakan perangkat elektronik seperi radio, pemutas musik, senjata api, dan pengeras suara.

Baca juga: Mengenal Tenun Baduy yang Mendunia

Setiap pengunjung yang datang juga diminta untuk meminta izin sebelum melakukan kegiatan agar tidak melanggar norma adat di sana.

"Sebenarnya untuk norma ada toleransi dari warga sekitar. Tapi, alangkah lebih baiknya aturan ini dipatuhi, sebagai tanda penghormatan untuk warga setempat," kata Ibnu, salah satu waga Baduy Luar.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Acep Nazmudin, Albert Supargo | Editor: Abba Gabrillin, Ni Luh Made Pertiwi F)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com