Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melawan Virus Corona, Jabar Siaga 1, Jateng Siapkan Rumah Sakit Khusus

Kompas.com - 03/03/2020, 06:20 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah daerah mulai melakukan antisipasi pasca-pengumuman pemerintah terkait dua warga negara Indonesia asal Depok, jawa Barat, positif terjangkit virus corona.

Salah satunya adalah Provinsi Jawa Tengah yang telah menyiapkan rumah sakit bagi pasien yang masih suspect atau telah positif corona.

Lalu, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah mengkarantina 15 warga Batam yang diduga suspect virus corona.

Hingga saat ini, kelima belas pasien tersebut dalam kondisi sehat dan telah melewati masa inkubasi.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Antisipasi warbah corona, 15 warga Batam dikarantina

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Tjetjep Yudiana mengaku dari 15 warga Batam yang dilakukan karantina terkait virus corona, 11 diantaranya ditempatkan di Asrama Haji Batam. 11 orang ini merupakan keluarga dan satu tukang ojek dari asisten rumah tangga (Pembantu) inisal Css (39), Senin (2/3/2020)KOMPAS.COM/HADI MAULANA Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Tjetjep Yudiana mengaku dari 15 warga Batam yang dilakukan karantina terkait virus corona, 11 diantaranya ditempatkan di Asrama Haji Batam. 11 orang ini merupakan keluarga dan satu tukang ojek dari asisten rumah tangga (Pembantu) inisal Css (39), Senin (2/3/2020)

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Tjetjep Yudiana, mengatakan, awal ke-15 warga Batam tersebut dikarantina karena telah bertemu dengan warga Singapura yang positif terjangkit corona.

Menurut Tjejep, selama tiga hari dan dua malam berkunjung di Batan, sebanyak enam warga Singapura bertemu dengan satu orang pembantu dan sopir mereka.

Selanjutnya, sopir dan pembantu tersebut juga bertemu dengan keluarga mereka masing-masing.

Bahkan, pembantu juga bertemu dengan satu orang tukang ojek yang selama tiga hari itu mengantar dirinya dari rumah ke kediaman warga Singapura tersebut.

"Saat ini semuanya sudah dikarantina, bahkan sampai hari ketujuh masa inkubasi, semua dalam keadaan sehat," kata Tjetjep.

Baca juga: BREAKING NEWS: Jokowi Umumkan Dua Orang di Indonesia Positif Corona

 

2. Ridwan Kamil: Jawa Barat siaga 1

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (2/3/2020).KOMPAS.com/Dian Erika Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (2/3/2020).

Setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menetapkan Jabar Siaga 1 virus corona, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang segera meningkatkan pengawasan terhadap puluhan tenaga kerja asing (TKA) asal China yang bekerja di dua proyek strategis nasional, yaitu di Tol Cisumdawu dan Satker Waduk Jatigede.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Sumedang Dadang Sulaeman, Dinkes Sumedang saat ini sudah mengambil sejumlah langkah menyikapi status siaga 1 Covid-19 dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil itu.

"Saat ini kami juga masih menunggu surat resmi dari gubernur dan dinas kesehatan provinsi, untuk kemudian menindaklanjutinya," ujar Dadang kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (2/3/2020).

Baca juga: Ridwan Kamil Akan Gelar Rapat Besar Bahas Penanganan Virus Corona Besok

3. Langkah cepat Dinkes Surabaya tangkal corona

Warga Thailand mengenakan masker untuk menjaga diri dari risiko terpapar virus corona, awal Februari 2020.Shutterstock Warga Thailand mengenakan masker untuk menjaga diri dari risiko terpapar virus corona, awal Februari 2020.

Kepala Dinkes Kota Surabaya, Febria Rachmanita menjelaskan, pihaknya telah mengambil berbagai upaya dalam kesiapsiagaan untuk mengantisipasi virus corona.

Salah satunya melakukan pemantauan bagi warga yang datang dari negara terjangkit.

"Pemantauan ini dilakukan langsung ke rumah warga sebagai langkah dalam kesiapsiagaan menghadapi dan mengantisipasi virus tersebut," kata Febria, saat dikonfirmasi, Senin (2/3/2020).

Menurut Febria, pemantauan terhadap orang yang berisiko terjangkit virus corona akan dilakukan selama 14 hari atau dua kali masa inkubasi.

"Ini dilakukan bagi warga yang datang setelah bepergian dari negara terjangkit (virus corona)," ujar Febria.

Baca juga: Ini Respons Cepat Pemkot Surabaya Antisipasi Penyebaran Virus Corona

4. Rumah sakit khusus pasien virus corona

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan, pihaknya telah menyediakan satu rumah sakit khusus pasien yang suspect atau positif virus corona.

"Hal tersebut menindaklanjuti adanya rilis resmi dari pemerintah pada hari Senin tanggal 2 Maret 2020 yang menyatakan bahwa terdapat dua orang pasien yang positif Covid-19. Maka Pemprov Jateng telah mengantisipasi dan meningkatkan kewaspadaan serta mempersiapkan langkah-langkah taktis dan strategis," ujar Yulianto saat dikonfirmasi, Senin (2/3/2020).

Selain itu, pihaknya juga telah bekerja sama dengan beberapa rumah sakit seperti, RSUP Kariadi Semarang, RSUP Tugurejo Semarang, RSUD Moewardi Surakarta dan RSUD Margono Soekarjo Purwokerto.

Baca juga: Jabar Siaga 1 Virus Corona, Sumedang Awasi TKA di 2 Proyek Strategis Nasional

 

5. IDI Aceh pantau wilayah perbatasan

Untuk mencegah virus corona mewabah ke Provinsi Aceh, setelah ditemukan dua kasus positif COVID-19 di Indonesia,  Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh akan terus melakukan kordinasi dengan para pimpinan daerah Bupati / Walikota dan Dinas Kesehatan untuk pencegahan melalui penyuluhan dan  sosialisai kepada masyarakat sehingga diharapkan secara kesuluruhan menjadi sangat kecil resiko infeksi virus corona di Aceh.KOMPAS.COM/TEUKU UMAR Untuk mencegah virus corona mewabah ke Provinsi Aceh, setelah ditemukan dua kasus positif COVID-19 di Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh akan terus melakukan kordinasi dengan para pimpinan daerah Bupati / Walikota dan Dinas Kesehatan untuk pencegahan melalui penyuluhan dan sosialisai kepada masyarakat sehingga diharapkan secara kesuluruhan menjadi sangat kecil resiko infeksi virus corona di Aceh.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Aceh menyiagakan tenaga medis di perbatasan Aceh, pelabuhan dan tempat wisata yang dianggap rawan kedatangan warga asing.

“Mengawal perbatasan, pelabuhan dan tempat wisata menjadi konsen IDI, kami dengan melibatkan seluruh dokter, tim medis dan persatuan organisasi profesi akan sama-sama mengawal dan siaga terhadap wabah virus corona di Aceh,” kata Safrizal Rahman, ketua IDI wilayah Aceh dalam konferensi pers, Senin (02/03/2020).

Dalam keterangan resminya, IDI Aceh juga mengimbau masyarakat untu rajin cuci tangan dengan sabun dan air selama sekitar 20 detik.
Lalu hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.

Setelah itu, sebisa mungkin hindari kontak mata dengan orang yang sedang sakit (Covid-19).

Lalu tutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin dengan menggunakan tisu.

Selanjutnya bersihkan secara rutin benda yang sering disentuh, dan bersalaman dilakukan tanpa menyentuh tangan.

Baca juga: Cegah Corona, IDI Aceh Siagakan Tenaga Medis di Perbatasan dan Pelabuhan

(Penulis: Kontributor Batam, Hadi Maulana, Kontributor Sumedang, Aam Aminullah, Kontributor Surabaya, Ghinan Salman, Kontributor Semarang, Riska FarasonaliaKontributor Kompas TV Aceh, Raja Umar | Editor: Farid Assifa, Khairina, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com