Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Meninggalnya Pasien di Sukabumi Saat Diisolasi, Sempat Keluhkan Sesak Napas, Batuk, dan Pilek Usai Umrah

Kompas.com - 03/03/2020, 05:35 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Seorang pasien berinisial T (57), seorang warga Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD R Syamsudin.

Sebelum meninggal, almarhumah sempat dirawat di ruang isolasi di rumah sakit pemerintah tersebut.

Pasien itu masuk rumah sakit pada Minggu (1/3/2020), bersama dengan suaminya berinisial S (58).

Keduanya dirawat di rumah sakit itu karena mengalami keluhan yang sama, yaitu sesak napas, batuk, dan pilek usai pergi dari luar negeri.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Mengeluhkan sesak napas, batuk, dan pilek

ilustrasi maskershutterstock ilustrasi masker

Pasangan suami istri berinisial S (58) dan T (57) dirawat di RSUD R Syamsudin, Kota Sukabumi, pada Minggu (1/3/2020).

Keduanya mengalami keluhan hampir sama, yaitu merasakan sesak napas, batuk, dan pilek usai menjalankan ibadah umrah beberapa hari sebelumnya.

Dalam perjalanan pulang, mereka diketahui sempat melakukan transit di Abu Dhabi.

Akibat penyakit yang diderita itu, sang istri berinisial T meninggal dunia saat dalam perawatan medis di RSUD R Syamsudin.

Sebelumnya, ia juga sempat dirawat di ruang isolasi di rumah sakit tersebut.

Sedangkan suaminya berinisial S diperbolehkan pulang, tetapi masih dalam masa pemantauan.

Baca juga: Ridwan Kamil Perintahkan Tim Medis RSHS Bandung Periksa Sampel Warga yang Memiliki Gejala Corona

2. Belum bisa dipastikan karena virus corona

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona

Untuk menjawab keresahan publik terkait adanya tudingan pasien tersebut terjangkit virus corona, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi angkat bicara.

Menurut dia, berdasarkan informasi dan laporan yang ia terima dari pihak rumah sakit dan Dinas Kesehatan, belum bisa dipastikan penyebab kematian pasien berinisial T tersebut.

Pasalnya, hingga saat ini, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium dari Balitbang Kesehatan Kemenkes.

"Mengenai informasi yang beredar bahwa meninggalnya nyonya T Minggu malam dikarenakan virus corona belum bisa diyakini kebenarannya," jelas Fahmi.

"RSUD R Syamsudin dan rumah sakit yang lainnya tidak bisa untuk menyatakan positif atau tidak. Tapi, masih menunggu Balitbang Kesehatan Kemenkes," tambahnya.

Baca juga: Dinkes Bekasi Pastikan Seluruh Rumah Sakit Siap Tangani Suspect Virus Corona

3. Masyarakat tidak perlu resah

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengimbau masyarakat agar tidak resah terkait virus corona tersebut.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak langsung percaya dengan informasi yang belum dipastikan kebenarannya.

Terkait dengan potensi penyebaran virus corona itu, ia mengaku Pemkot Sukabumi sudah cukup siap dengan segala kemungkinan yang terjadi.

Terlebih lagi, fasilitas kesehatan yang ada di RSUD R Syamsudin dianggap cukup mumpuni untuk memberikan penanganan kesehatan terhadap pasien yang terjangkit virus corona.

"Insya Allah Pemkot Sukabumi bersiap dan siaga dengan kemungkinan-kemungkinan bila ada yang diindikasikan mengidap virus corona," sambung dia.

Baca juga: Seorang Pasien di Sukabumi Meninggal Saat Diisolasi, Begini Penjelasan Wali Kota

Penulis : Kontributor Sukabumi, Budiyanto | Editor : Farid Assifa

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com