Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk, ASDP Kupang Hentikan Seluruh Pelayaran Feri di NTT

Kompas.com - 02/03/2020, 22:31 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Akibat cuaca buruk, PT ASDP Indonesia Fery Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menghentikan sementara seluruh operasional kapal.

General Manager PT ASDP Indonesia Fery Cabang Kupang, Cuk Priyatno, mengatakan, tinggi gelombang di perairan NTT, sejak Minggu (1/3/2020) kemarin sore, mencapai 2,5-3 meter.

"Kami tidak mau mengambil risiko, sehingga kami hentikan sementara," ungkap Priyatno, saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telepon, Senin (2/3/2020) malam.

Baca juga: Sempat Terkendala Cuaca Buruk, Pencarian Korban Longsor Tasikmalaya Dilanjutkan

Priyatno menyebut, tinggi gelombang yang mencapai 3 meter itu melanda Samudera Hindia selatan Kupang dan Rote serta selatan Pulau Sumba dan Kabupaten Sabu Raijua.

Sedangkan tinggi gelombang 1,25-2,5 meter melanda Laut Sawu, Selat Sumba, Perairan Utara Flores, perairan antara Kupang-Rote, Selat Ombai, dan Selat Sape bagian selatan.

Pihaknya menghentikan pelayaran itu, kata Priyatno, karena ada larangan dari Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) sebagai instansi yang berwenang.

Menurut Priyatno, seluruh armada yang tidak berlayar itu, kemudian berlabuh di Pelabuhan Penyeberangan Bolok, Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

"Informasi dari BMKG, cuaca sudah mulai membaik, semoga besok kami bisa melayani masyarakat kembali," ujar dia.

Baca juga: Cuaca Buruk, Hama Wereng Serang Puluhan Hektare Tanaman Padi di Jember

Secara terpisah, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Ota Welly Jenni Thalo mengatakan, cuaca buruk yang melanda perairan NTT disebabkan adanya tekanan rendah 1001 hectopascal (hPa) di pesisir Australia Barat bagian utara.

"Pola tekanan rendah 1005 hPa juga terjadi di Samudera Hindia selatan Jawa Timur dan 1008 hPa di Samudera Hindia bagian barat daya Kepulauan Mentawai," kata Ota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com