Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DBD di NTT 25 Orang Tewas, 2.406 Orang Dirawat

Kompas.com - 02/03/2020, 20:46 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Provindi Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bertambah menjadi 2.406 jiwa. Sebanyak 25 warga meninggal.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT Dominikus Minggu Mere, mengatakan, ribuan warga yang menderita DBD itu tersebar di 20 kabupaten dan satu kota.

"Di NTT, hanya Kabupaten Sumba Tengah yang bebas DBD," ungkap Dominikus, saat diwawancarai Kompas.com, melalui sambungan telepon, Senin (2/3/2020) malam.

Jumlah penderita tertinggi, lanjut Dominikus, berada di Kabupaten Sikka yakni sebanyak 981 jiwa dan meninggal 9 orang.

Baca juga: Dinas Kesehatan NTT Kirim 10 Dokter Tangani KLB DBD di Kabupaten Sikka

Kemudian, disusul Kota Kupang sebanyak 4 orang meninggal 359 lainnya dirawat. Selanjutnya, Kabupaten Alor 3 orang meninggal 246 orang dirawat.

Kabupaten Lembata 2 orang meninggal dan 175 orang dirawat. Kabupaten Kupang 2 orang meninggal 53 orang dirawat.

Kabupaten Belu 1 meninggal 184 orang dirawat, Kabupaten Timor Tengah Utara 1 meninggal 40 orang dirawat.

Selanjutnya, Kabupaten Rote Ndao 1 meninggal 21 orang dirawat, Kabupaten Manggarai 1 meninggal 20 orang dirawat dan Kabupaten Manggarai Timur 1 meninggal 6 orang dirawat.

Kabupaten Flores Timur 88 orang dirawat, Kabupaten Manggarai Barat 50 orang dirawat, Kabupaten Ende 38 orang dirawat, Kabupaten Timor Tengah Selatan 35 orang dirawat, Kabupaten Sabu Raijua 32 orang dirawat, Kabupaten Nagekeo 23 orang dirawat.

Kabupaten Sumba Barat Daya 18 orang dirawat, Kabupaten Malaka 14 orang dirawat, Kabupaten Ngada 11 orang dirawat, Kabupaten Sumba Timur 8 orang dirawat dan Kabupaten Sumba Barat 4 orang dirawat.

Menurut Dominikus, pihaknya sudah membentuk tim untuk turun dan menyebar ke sejumlah wilayah yang paling banyak ditemukan penderita DBD.

Dominikus menyebut, penanganan untuk Kabupaten Sikka lebih intens dan lebih terintegrasi, karena jumlah penderitanya paling banyak di NTT.

Baca juga: Babi yang Mati karena ASF di Kabupaten Belu, NTT Bertambah Jadi 753 Ekor

"Kami sudah kirim dua tim dari provinsi. Tim dari pusat juga sudah dikirim ke Kabupaten Sikka," kata Mere.

Pihaknya, kata Mere, mengirim 10 orang dokter ke Kabupaten Sikka.

"Kami tentu akan terus berkoordinasi dengan kabupaten dan kota di NTT, terutama terkait penanganannya," kata Dominikus.

Dominikus pun berharap, semuanya bisa ditangani hingga tuntas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com