Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Subsidi Dikurangi 50 Persen, Petani Protes Pakai Baju Bekas Pupuk

Kompas.com - 02/03/2020, 20:11 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Sejumlah petani mendatangi DRPD Jember memprotes pengurangan pupuk subsidi sebanyak 50 persen Senin (2/3/2020).

Ada yang memakai baju dari bekas bungkus pupus sebagai bentuk protes. Selain itu, membawa tumpeng sebagai simbol ketahanan pangan.

“Hari ini, kami bersama petani menyampaikan informasi pupuk subsidi yang terjadi di Jember,” kata Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember Jumantoro, kepada Kompas.com, di DPRD Jember.

Baca juga: Kompleks Pertokoan Jompo Ambruk, Jalan ke Jantung Kota Jember Dialihkan

 

Mereka ditemui oleh anggota Komisi B DPRD Jember. Jumantoro memakai baju dari bekas bungkus pupuk non-subsidi.

Kemudian, memasang tulisan jangan biarkan petani matai suri, gara-gara pupuk subsidi dikurangi.

“Ini sebagai bukti bahwa petani belum siap menggunakan pupuk non-subsidi,” tutur dia.

Sebab, harga pupuk non-subsidi jauh lebih mahal, yakni mencapai tiga kali lipat dari pupuk subsidi.

Dampak kekurangan pupuk subsidi itu akan mengurangi jumlah produksi panen padi tahun ini. Selain itu, kesejahteraan petani juga akan menurun.

“Alasan pupuk tersebut dikurangi karena dialihkan ke luar pulau Jawa,” tutur dia.

Padahal, Jawa merupakan lumbung padi nasional, tapi pupuk subsidinya dikurangi.

Tahun 2019 lalu, Jember mendapat alokasi pupuk subsidi urea sebanyak 90.000 ton.

Namun, tahun 2020 dikurangi menjadi 49.000 ton. Begitu juga dengan pupuk ZA, tahun 2019 dijatah sebanyak 40.000 ton, namun tahun 2020 hanya diberi 18.000 ton.

Petani ingin menyampaikan hal itu pada Komisi B DPRD Jember. Namun, dua kali mereka menggelar Rapat Dengar Pendapat, Dinas Pertanian tidak pernah hadir.

“Dinas terkait tidak datang, Rabu kami akan datangi ke dinas,” tutur dia.

Bila tidak ditemui, petani mengancam akan turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi.

Baca juga: Kompleks Ruko Jompo Jember Ambruk, 3.000 Pelanggan PDAM Terdampak

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Kasiyan Timur Hendro Saputro menambahkan kelangkaan pupuk subsidi sudah terjadi di Kecamatan Puger.

“Kuota ada, tapi terjadi kelangkaan di lapangan. Setelah saya telusuri ada alokasi yang diatur oleh Dinas Pertanian,” tambah dia.

Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Jember Arismaya Parahita mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti keluhan para petani tersebut.

“Kami akan koordinasi dengan dinas terkait untik alokasi pupuk yang ada sesuai kebutuhan di lapangan,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com