Emil mengatakan, agar inovasi pembangunan desa di Jabar kian maksimal, ia berharap dimensi kepadatan penduduk masuk dalam rekomendasi untuk meningkatkan anggaran dari pemerintah pusat.
Dengan begitu, jumlah anggaran tidak hanya berpatokan pada jumlah daerah atau desa.
"Kami daerahnya sedikit penduduknya banyak. Jadi mohon ada dimensi kepadatan penduduk, supaya minimal kalau tidak bisa dimekarkan, dana kami ditambah," ucap Emil.
Baca juga: Warga Depok Terjangkit Virus Corona, Wali Kota Bandung Bikin Tim Khusus
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jawa Barat Dedi Sopandi mengatakan, meski dengan dana desa terbatas, Pemprov Jabar mampu meningkatkan status desa maju secara signifikan.
Pada 2018 lalu, terdapat 695 desa maju di Jabar. Sedangkan, pada 2019, bertambah menjadi 1.232 desa.
"Begitu juga Desa Mandiri, tahun 2018 lalu jumlahnya 33 desa, sedangkan tahun 2019 menjadi 98 desa," ujar Dedi.
Bahkan, dengan sejumlah program inovasi, Pemprov Jabar mampu mengentaskan jumlah desa dengan kategori sangat tertinggal.
Pada 2018 terdapat 48 desa sangat tertinggal di Jabar.
"Desa sangat tertinggal tahun 2019 itu kosong. Tapi kami tetap akan menjaga agar tidak ada tumbuh lagi, karena terkena dampak seperti bencana yang memang tidak bisa dihindarkan," kata Dedi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.