Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Bangun Taman untuk Paru-paru Kota Surabaya

Kompas.com - 02/03/2020, 17:41 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membangun taman tepat di bunderan underpass Jalan Mayjend Sungkono, Surabaya, Jawa Timur.

Menurut Risma, pembangunan taman itu bertujuan untuk menjaga kualitas udara di Surabaya agar lebih baik lagi.

Risma menyampaikan, pembangunan taman seluas 2.280 meter persegi ini juga akan berfungsi sebagai paru-paru kota.

"Soal estetika itu nomor sekian. Yang paling penting kami kembalikan paru-paru itu sehingga kualitas udara semakin baik lagi," kata Risma, di Balai Kota Surabaya, Senin (2/3/2020).

Baca juga: Surabaya Akan Kedatangan Kapal Pesiar Viking Sun Angkut Turis Mancanegara, Risma: Kami Periksa Semua

Konsep taman itu nantinya akan diberi tanaman yang mengundang hewan-hewan berdatangan, seperti tanaman berjenis melati jepang yang digemari kupu-kupu.

Dengan jenis tanaman yang bisa mendatangkan hewan itu, Risma menyebut akan terjadi keseimbangan lingkungan serta ekosistem di Surabaya semakin terjaga.

"Kalau tanamannya satu jenis, nanti hewan tidak mau datang lagi. Jadi, jenis tanaman itu yang kupu-kupu, tawon, capung mau datang," ujar Risma. 

Selain bertujuan untuk menjaga ekosistem, taman ini dibangun Risma agar masyarakat Kota Surabaya semuanya sehat.

Jika warganya sehat, produktifitas juga akan meningkat.

"Kalau sudah produktif kemudian kerjanya maksimal, kemudian dapat rejeki dan bisa bayar pajaknya lebih banyak. Sehingga kami bisa bantu untuk orang miskin, orang yang membutuhkan biaya pendidikan," kata Risma.

Sementara itu, Kasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Rochim Yuliadi menuturkan, taman seluas 2.280 meter persegi ini akan menjadi taman pasif yang fungsinya sebagai paru-paru kota.

Baca juga: Tangkal Virus Corona, Ini Imbauan Risma untuk Warga Surabaya

Nantinya, aneka macam tanaman pohon pelindung akan ditanam di taman tersebut, seperti tabebuya pink, putih, trembesi, spatudea, kupu kupu, saga kuning, flamboyan, ketepeng, anggur laut dan macam-macam palem.

"Untuk perdunya ada pagoda putih, kamboja eksotik, bogenfil dan bonsai cemara udang. Lalu untuk semaknya ada kana, rowelia, soka, wiyono kawat, hoje dan ekor kucing," ujar dia.

Ia menyebut, pengerjaan taman itu sudah dilakukan sejak Sabtu (29/2/2020), dimulai dari mengolah tanah dengan membongkar bekas penutup corcoran agar dapat ditanami.

"Target kami bulan Maret ini sudah rampung dan hasilnya bisa sebagus yang ada di sisi barat overpass," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com