Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Ngamuk dan Ambil Bir Tanpa Bayar, WNA asal Jerman di Bali Diikat Warga

Kompas.com - 02/03/2020, 16:29 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Seorang warga negera Jerman bernama Oke Paulsen (52), diikat oleh warga di depan supermarket yang berada di SPBU Pengosekan, Ubud, Gianyar, Bali, Minggu (1/3/2020).

Hal tersebut dikarenakan ia mengamuk dan memecahkan kaca supermarket.

Namun. alasan warga berlaku keras bukan karena itu saja.

Sejak beberapa bulan belakangan ini, Paulsen kerap mengamuk dan meminta makan gratis di sejumlah restoran dan supermarket di kawasan Jalan Pengosekan hingga ke Padangtegal, Ubud.

Baca juga: Hotel Grand Inna Bali Beach Sanur, Bali Terbakar

Sebelum mengamuk di supermarket SPBU Pengosekan, ia datang ke sana membawa sepeda motor antiknya yang dibalut jaring.

Melihat dia datang, karyawan supermarket ketakutan, karena sudah tahu tingkah lakunya.

Namun mereka tak berani melarang karena takut Paulsen mengamuk.

Saat Paulsen di dalam supermarket, ia mengambil minuman bir ukuran besar, dan tidak mau membayar.

Meski demikian, Paulsen tak langsung pergi dari sana. Ia masih berada di seputaran minimarket tersebut.

Asisten Manajer Supermarket, Agus Sudita yang mendapat telepon dari karyawan terkait kasus itu, langsung datang ke lokasi.

Saat itu Agus mengajaknya berbincang, berharap Paulsen pergi setelah bir habis diminum.

"Saya tak apa bir itu tak dibayar, yang penting dia mau pergi dari sini. Rencananya kami karyawan akan patungan bayar bir itu," ujar Agus.

Baca juga: Cerita Ketut Imaduddin Seorang Hakim yang Dirikan Pesantren Bali Bina Insani, Libur Saat Hari Besar Agama Hindu

Namun hal yang ditakutkannya terjadi. Paulsen kembali hendak masuk ke supermarket.

Sebelum masuk, karyawan setempat telah mengunci pintu dari dalam. Namun ia memecahkannya dengan cara mendorong.

Warga yang melihat kejadian tersebut langsung bertindak dan meringkus Paulsen. Kaki dan tangannya pun diikat.

Dalam video yang beredar di media sosial, Paulsen sempat beberapa kali mengacungkan jari tengahnya sembari berteriak.

Sejumlah pria tampak mengerumuninya. Karena Paulsen semakin menjadi, warga langsung melumpuhkan WNA tersebut.

Kapolsek Ubud, Kompol Nyoman Nuryana mengatakan, setelah mendapatkan informasi tersebut, pihaknya langsung datang ke lokasi.

Polisi memutuskan menyerahkan WNA tersebut ke petugas Satpol PP agar dibawa ke RSJ Bali di Bangli guna diperiksa kejiwaannya.

"Sudah dibawa ke RSJ oleh pihak Satpol PP Gianyar," ujar Nuryana.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul: Turis Jerman Ini Kerap Bikin Onar & Ngamuk di Ubud, Terpaksa Diikat Warga Karena Tingkahnya Begini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com