Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkal Virus Corona, Ini Imbauan Risma untuk Warga Surabaya

Kompas.com - 02/03/2020, 15:01 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, penyebaran virus corona saat ini sudah luar biasa.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata Risma, siapapun dan dimana pun orang berada, bisa terkena virus mematikan itu.

Oleh karena itu, Risma berharap untuk sama-sama memanjatkan doa agar warga Surabaya terhindar dari virus corona itu.

"Karena itu mari kita berdoa semoga selalu diberi kesehatan dimana pun kita berada," kata Risma menyampaikan sambutannya di kegiatan doa bersama di di Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Senin (2/3/2020).

Baca juga: Bali Pertimbangkan Tunjuk RS Khusus Tangani Pasien Positif Corona

 

Hari ini Pemkot Surabaya menggelar doa bersama umat beragama yang berlangsung di lima titik secara serentak.

Lima lokasi ditetapkan sesuai dengan agama yang dianut para pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya.

Doa bersama antar umat beragama ini dilakukan dengan tujuan memohon keselamatan bagi seluruh warga agar terhindar dari segala macam penyakit termasuk virus corona.

Risma menyampaikan, setiap kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus memiliki handsanitizer masing-masing.

Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengimbau warga agar menyediakan pembersih kuman itu di rumahnya.

"Agar tetap steril dan higienis, terutama sebelum dan setelah beraktivitas. Tolong itu dilakukan supaya tidak ada virus dan kuman yang nyangkut," ujar Risma.

Dalam kesempatan itu, Risma menceritakan bahwa ada seorang profesor dari Universitas Airlangga (Unair) yang menemukan temuan untuk pencegahan virus corona.

Risma mengatakan, berdasarkan temuan profesor Unair, warga dianjurkan banyak mengonsumsi zat yang mengandung kurkuma, seperti jahe, siri, temulawak dan kunyit, guna mencegah virus corona.

"Jadi ayo kita gunakan itu tidak mahal juga. Meskipun kita tidak tahu itu betul atau tidak, tapi yang paling penting adalah kita sudah berusaha," kata Risma.

Risma sendiri sudah menerapkan anjuran untuk banyak mengonsumsi zat yang mengandung kurkuma.

"Jadi sudah berapa bulan ini saya minum itu. Kalau mau saya buatkan, di kediaman ada banyak," ujar Risma.

Temuan pencegahan virus corona oleh profesor Unair itu, menurut Risma, ada kebenarannya.

Berdasarkan data yang ia terima, ada tujuh orang India di Kota Wuhan, China sampai hari ini mereka selamat dan tidak terjangkit virus corona karena mengonsumsi rempah-rempah.

"Orang India adalah konsumen dari rempah-rempah. Saya juga masih cek di Negara Turki seperti apa, karena Turki pengguna rempah-rempah juga," tutur dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua WNI di Indonesia yang positif terjangkit virus corona.

Baca juga: Soal Riwayat Perjalanan Turis Jepang yang Tularkan Corona ke WNI, Ini Kata KKP Bandara Soetta

Menurut Jokowi, dua WNI tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan, dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang positif virus corona tinggal di wilayah Depok, Jawa Barat.

"Daerah Depok," kata Terawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Dua orang tersebut merupakan seorang ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun.

Keduanya tertular dari warga negara Jepang yang berkunjung ke rumah mereka di Depok.

Warga Jepang itu baru terdeteksi virus corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com